Para pegiat konservasi mengungkapkan jumlah badak meningkat di seluruh Afrika pada tahun lalu, Menurut mereka ini merupakan kabar baik pertama dalam satu dekade terakhir bagi populasi hewan yang terancam oleh perburuan liar tersebut.
Lembaga Persatuan Internasional untuk Konservasi Alam (IUCN) menyatakan hampir 23 ribu badak berkeliaran di benua ini pada akhir tahun lalu, naik 5,2% dibandingkan tahun 2021.
“Dengan kabar baik ini, kita bisa bernapas lega untuk pertama kalinya dalam satu dekade,” kata Michael Knight, ahli ekologi satwa liar yang mengetuai Kelompok Spesialis Badak Afrika di IUCN.
IUCN menggabungkan perkiraan badak dari berbagai negara untuk menghasilkan penghitungan benua . Mereka mengatakan kombinasi inisiatif perlindungan dan pengelolaan biologis telah menyebabkan jumlah badak hitam meningkat sebesar 4,2% menjadi 6.487 ekor. Sementara badak putih naik 5,6% menjadi 16.803, meningkat pertama kalinya sejak tahun 2012.
“Sangat penting untuk lebih mengonsolidasikan dan membangun perkembangan positif ini dan tidak lengah,” kata Knight.
Badak telah punah akibat perburuan liar selama beberapa dekade yang didorong oleh permintaan dari Asia, di mana culanya digunakan dalam pengobatan tradisional untuk mendapatkan efek terapeutik.
“Lebih dari 550 badak dibunuh oleh pemburu liar di seluruh benua pada tahun 2022, sebagian besar di Afrika Selatan,” demikian menurut IUCN.( AFP/M-3)
