Unidentified Flying Object (UFO) atau benda terbang luar angkasa yang belum teridentifikasi, hingga kini masih misteri. Apakah benda berikut makhluk cerdas dari luar angkasa itu ada atau sekadar cerita khayalan, telah mengundang rasa penasaran, termasuk dari para ilmuwan dari Badan Antariksa Luar Angkasa Amerika Serikat (NASA).
Kamis (14/9), mereka bahkan secara resmi bergabung dalam misi pencarian mahluk luar angkasa tersebut. Meskipun awalnya menyembunyikan nama pemimpin program tersebut, NASA akhirnya mengalah. Pada Kamis malam melalui siaran pers terbaru mereka menyatakan telah menunjuk Mark McInerney, sebagai direktur penelitian tim tersebut
Penunjukkan McInerney merupakan hasil dari laporan pencarian fakta NASA selama setahun mengenai apa yang mereka ssebut sebagai "fenomena anomali tak teridentifikasi", atau UAP. NASA lebih senang menggunakan istilah ini daripada UFO.
“Di NASA, sudah menjadi kebiasaan kami untuk melakukan eksplorasi dan menanyakan mengapa hal-hal seperti ini terjadi,” kata direktur administrasi NASA, Bill Nelson.
Sebuah tim independen yang terdiri dari 16 peneliti menyimpulkan dalam laporannya bahwa pencarian UAP menuntut pendekatan yang ketat dan berbasis bukti.
NASA dianggap tepat untuk memainkan peran penting berkat kemampuan satelit dan aset teknis lainnya yang mereka miliki. Namun badan tersebut menekankan dalam laporannya bahwa setiap temuan yang mungkin berasal dari luar bumi harus menjadi hipotesis pilihan terakhir. “Kami ingin mengalihkan pembicaraan tentang UAP dari sensasionalisme ke sains,” kata Nelson.
Dalam posisinya di pemerintahan sejak tahun 1996, McInerney telah menjabat sebagai penghubung NASA ke Pentagon mengenai masalah UAP.
Sekalipun NASA telah lama menjelajahi angkasa, pencarian asal usul, identitas, dan tujuan dari semakin banyaknya benda terbang yang tidak dapat dijelaskan di atas planet Bumi, menghadirkan tantangan yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Pilot militer dan sipil terus memberikan banyak laporan tentang penampakan aneh. Namun puluhan tahun film dan buku fiksi ilmiah tentang alien membuat keseluruhan topik tersebut sebagian besar ditertawakan oleh publik sebagai wilayah yang tidak masuk akal.
Situasi tersebut menjelaskan keputusan yang tidak biasa dari NASA yang pada awalnya menyembunyikan identitas pejabat utama UAP.
Ratusan peristiwa
“Ada lebih dari 800 peristiwa penampakan UFO yang dikumpulkan selama 27 tahun, dua hingga lima persen di antaranya dianggap kemungkinan anomali,” kata penulis laporan tersebut di bulan Mei.
Penampakan-penampakan itu didefinisikan sebagai segala sesuatu yang tidak mudah dipahami oleh operator atau radar atau sesuatu yang melakukan sesuatu yang aneh,” kata anggota tim Nadia Drake.
Pemerintah AS mulai menangani masalah UAP dengan lebih serius dalam beberapa tahun terakhir, sebagian karena kekhawatiran bahwa masalah tersebut terkait dengan mata-mata negara asing.
Salah satu contoh fenomena yang masih belum dapat dijelaskan adalah bola logam terbang yang terlihat oleh drone MQ-9 di lokasi yang dirahasiakan di Timur Tengah. Rekaman UAP diperlihatkan kepada Kongres pada April lalu.
Cara kerja NASA, yang mengandalkan materi yang tidak dirahasiakan, terpisah dari penyelidikan paralel Pentagon, meskipun keduanya berkoordinasi tentang bagaimana menerapkan alat dan metode ilmiah.
Pada bulan Juli, seorang mantan perwira intelijen AS, David Grusch menjadi berita utama ketika dia mengatakan kepada komite kongres bahwa dia benar-benar yakin pemerintah menyimpan rahasia tentang UFO.
"Kesaksian saya didasarkan pada informasi yang diberikan oleh orang-orang yang memiliki rekam jejak panjang dalam hal legitimasi dan pengabdian kepada negara ini -- banyak di antara mereka juga berbagi bukti kuat dalam bentuk foto, dokumentasi resmi, dan kesaksian lisan rahasia," ujarnya kepada anggota parlemen.
Awal pekan ini, jenazah yang diduga merupakan dua makhluk “bukan manusia” dipresentasikan pada sidang kongres di Meksiko. Hal ini mengejutkan sekaligus jadi bahan ejekan di media.
Konon ‘jasad yang diduga alien seperti sisa-sisa mumi yang berwarna keabu-abuan dan bentuk tubuh mirip manusia itu dibawa oleh Jaime Maussan, seorang jurnalis dan peneliti kontroversial asal Meksiko yang melaporkan menemukannya di Peru pada tahun 2017. (M-3)