Provinsi Sumatera Barat dikenal sebagai daerah wisata yang menyimpan beragam kuliner. Tidak hanya rendang dan gulai yang kaya dengan rempah, tapi ada juga jenis kudapan atau camilan lezat yang wajib disantap saat Anda berwisata ke tanah Minang.
Kudapan khas tradisional Minangkabau mempunyai banyak variasi, mulai dari lezat, manis, legit, gurih bahkan yang pedas pun tersedia. Dilansir dari buku masak berjudul “668 Resep Masakan Khas Nusantara dari 33 Provinsi” karya Yullia T. Astuti Utomo dari Argo Media, berikut ini 3 resep kudapan manis dan gurih dari Sumatra Barat yang mudah untuk Anda buat di rumah.
1. Bubur Kampiun
Bubur yang berasal dari wilayah Minangkabau Daratan Bukit Tinggi, Sumatera Barat ini sering disebut sebagai Bubua Kampiun. Menurut sejarah, kata kampiun berasal dari kata “champion” atau (juara).
Hidangan bubur kampiun terdiri dari campuran beberapa komponen yang berpadu dan menghasilkan cita rasa manis dan lembut. Dalam satu porsi Bubur Kampiun, sajian ini terdiri dari campuran aneka bubur seperti ketan putih kukus, bubur ketan hitam, bubur sumsum, bubur kacang hijau, kolak pisang/ubi, dan bubur conde atau bubur candil.
Membuat bubur kampiun cukup sulit, pengaturan waktu dalam proses pembuatan bubur kampiun harus diperhatikan dengan baik karena semuanya dimasak hampir bersamaan, tetapi tentu saja masing-masing diolah di panci yang berbeda, dan di atas tungku yang berbeda-beda pula. Berikut resep membuat Bubur Kampiun.
Bahan Kolak:
5 buah pisang nangka, kupas, iris serong
200 gram gula merah, iris
100 gram gula pasir
½ sdt garam
1 lembar daun pandan
600 ml air
500 ml santan dari ½ butir kelapa
Bahan Bubur Candil:
200 gram tepung ketan
½ sdt garam
½ sdt kapur sirih, larutkan dalam sedikit air, saring 50 ml air hangat
150 gram gula merah, iris
300 ml air
Bahan Bubur Sumsum:
250 gram tepung beras
350 ml santan dari ½ butir kelapa
800 ml air
2 lembar daun pandan
I sat garam
Bahan Ketan Hitam:
400 gram beras ketan hitam, rendam
2 jam
½ butir kelapa agak tua, parut
Cara Membuat:
1. Kolak: didihkan air bersama gula, garam, dan daun pandan.
Masukkan pisang, rebus hingga empuk. Tuangkan santan, masak hingga mendidih dan matang.
Angkat, sisihkan.
2. Bubur candil: campur tepung ketan dengan garam, aduk rata. Tuangkan air kapur sirih dan air hangat sambil diaduk rata. Bentuk bulat kecil. Didihkan air dan gula merah.
Masukkan candil ke dalam air gula yang mendidih. Biarkan hingga terapung. Angka, sisihkan.
3. Bubur sumsum: campur tepung beras dan santan, aduk rata. Rebus air, garam, dan daun pandan hingga mendidih. Masukkan larutan tepung beras. Aduk cepat hingga kental.
Angkat, sisihkan.
4. Ketan hitam: kukus beras ketan hitam hingga setengah matang.
Angkat, siram dengan 400 ml air mendidih. Biarkan hingga air terserap habis. Kukus hingga matang. Angkat, taburi dengan kelapa parut. Sisihkan.
5. Penyajian: masukkan sebagian ketan hitam, bubur candil, dan bubur sumsum ke dalam mangkuk.
Siram dengan kolak. Sajikan.
2. Cendoa Kapau
Sajian yang satu ini merupakan sebuah jajanan yang sudah menjadi makanan sehari-hari orang Minang. Terbuat dari bahan utama sagu, singkong dan campuran cendol, sajian yang masuk kategori minuman ini terasa manis dan segar dengan campuran es. Berikut resep membuat Cendoa Kapua.
Bahan:
250 gram sagu aren
2 sdm pasta pandan
½ sdt garam
750 ml air
Pelengkap:
Lopis ketan (siap beli)
Tapai singkong
Bahan Saus:
250 gram gula merah
¼ sdt garam
2 lembar daun pandan
200 ml air
Cara Membuat:
1. Larutkan sagu aren dengan setengah bagian air, aduk, lalu saring. Rebus sisa air hingga mendidih.
2. Masukkan larutan sagu aren, pasta pandan, dan garam. Masak sambil diaduk-aduk hingga kental dan bening. Angkat, sisihkan.
3. Tuang adonan ke dalam cetakan cendol, tekan hingga cendol keluar.
Tampung cendol di dalam air dingin. Angkat, tiriskan. Jika air sudah terasa panas harus diganti dengan yang dingin.
4. Saus: campur semua bahan saus masak hingga mendidih sambil diaduk-aduk. Angkat, saring.
Dinginkan.
5. Tata cendol, lopis, dan tapai singkong di dalam mangkuk saji. Siram dengan saus gula merah, sajikan.
3. Katan Sarikayo
Ketan srikaya memiliki perpaduan rasa antara gurih dan manis dengan tampilan berwarna putih. Meski namanya srikaya, sama sekali tidak ada kaitannya dengan buah srikaya, kecuali rasa manis dan lembutnya yang mirip dengan buah srikaya.
Zaman dulu kuliner ini termasuk cemilan mewah. Hanya muncul di kala ada upacara adat atau pernikahan. Di rumah Anak Daro (mempelai perempuan). Sementara sekarang, camilan ini digunakan sebagai hantaran keluarga pada saat bulan Ramadan. Berikut cara membuat Katan Sarikayo.
Bahan Katan:
½ liter beras ketan putih, rendam
2 jam, cuci bersih
1 lembar daun pandan
500 ml santan kental, didihkan
Bahan Sarikayo:
600 ml santan kental
400 ml gula merah, iris halus
2 sdm gula pasir
½ sdt garam
2 lembar daun pandan
6 butir telur bebek
Cara Membuat:
1. Katan: rebus santan dan daun pandan hingga mendidih. Masukkan beras ketan. Masak hingga santan terserap habis. Angkat. Ratakan di dalam loyang yang berukuran 18 × 18 × 8 cm. Sisihkan.
2. Sarikayo: campur santan, gula, garam, dan daun pandan. Rebus hingga mendidih sambil diaduk.
agar santan tidak pecah. Angkat, sisihkan. Kocok telur hingga mengembang. Tambahkan larutan gula, aduk rata. Saring.
3. Tuangkan adonan sarikayo ke dalam loyang yang berisi ketan. Kukus hingga semua bahan matang.
Angkat, sajikan. (M-3)