24 May 2023, 23:46 WIB

Ini Penyebab Tumbuh Rambut di Dagu Wanita


Nike Amelia Sari | Weekend

123RF
 123RF
Mencabut rambut di dagu dengan pinset tidak disarankan oleh para pakar. 

Apa Anda pernah mengalami tumbuh rambut di bagian dagu seperti layaknya pria? Hal ini bisa menjadi hal normal dan tidak normal. Karena pada umumnya, rambut di dagu tumbuh pada pria, bukan wanita. 

Lalu, apa sebenarnya penyebab rambut tumbuh di dagu wanita? Dan apa tanda-tanda rambut di dagu tidak normal pada wanita? Melansir dari situs Huffpost, Selasa (23/5), berikut beberapa alasan dan jawabannya.

Pengaruh Hormon

Ana Kausel, ahli endokrinologi di Sistem Kesehatan Mount Sinai di New York City, AS mengatakan bahwa ketika wanita tumbuh rambut dengan pola dan ketebalan yang mirip dengan pria, itu disebut hirsutisme.  Seiring bertambahnya usia dan memasuki menopause, hormon wanita mulai bergeser, dan ketika itu terjadi, rambut dapat tumbuh di tempat yang sebelumnya tidak ada.

“Semua wanita memiliki estrogen dan testosteron, tetapi pada masa reproduksi kita cenderung memiliki lebih banyak estrogen daripada testosteron dan ini menyeimbangkan efek samping testosteron,” kata Kausel.  

"Seiring bertambahnya usia, ada ketidakseimbangan yang lebih tinggi, karena estrogen menghilang tetapi produksi testosteron tetap ada, membuat androgen lebih kuat dan menyebabkan efek samping seperti rambut di dagu," lanjutnya.

Seperti yang dijelaskan oleh dokter kulit kosmetik bersertifikat Dr. Michele Green, androgen--sekelompok hormon yang mencakup testosteron--berinteraksi dengan folikel rambut dan mengaktifkannya untuk menghasilkan rambut terminal, atau rambut yang lebih panjang, lebih tebal, dan berakar lebih dalam, seperti rambut janggut. Karena tubuh wanita menghasilkan lebih sedikit estrogen dan testosteron menjadi dominan, rambut di wajah lebih cenderung tumbuh.

Tentu saja, ini tidak terjadi pada semua orang.  Dan apakah Anda memiliki atau tidak memiliki rambut di dagu itu tergantung pada genetika Anda.

“Folikel rambut itu unik, dan kepekaannya terhadap androgen berbeda pada setiap individu,” kata Green.  “Seseorang lebih mungkin menumbuhkan rambut di dagu jika wanita lain di keluarganya juga memiliki rambut di dagu," sambungnya.

Kausel mengatakan bahwa adanya sedikit rambut di dagu wanita pada wanita yang lebih tua adalah normal.

Bagaimana dengan rambut di wajah pada wanita yang lebih muda?

Rambut di dagu tidak terbatas pada wanita pascamenopause saja.  Wanita usia subur juga memiliki rambut di wajah, dan Kausel mengatakan bahwa jika ini terjadi, Anda mungkin perlu menemui dokter.  

"Memiliki rambut di dagu mungkin berarti androgen (hormon pria) Anda tinggi," katanya.  "Androgen tinggi berasal dari ovarium (sindrom ovarium polikistik, atau PCOS, menjadi penyebab paling umum) atau, lebih jarang, kelenjar adrenal," katanya.

PCOS (Polycystic ovarian syndrom) adalah kondisi umum dan dapat diobati yang disebabkan oleh kista di ovarium yang memproduksi androgen secara berlebihan, sehingga siklus, ovulasi, dan kesuburan seseorang dapat terganggu, kata Kausel.  “Anda mungkin juga memiliki masalah lain yang berasal dari androgen tinggi, seperti jerawat, rambut rontok, dan hirsutisme.  PCOS juga dapat memiliki manifestasi metabolik dengan penambahan berat badan, resistensi insulin, dan risiko tinggi terkena diabetes tipe 2," ucapnya.

Ada juga kondisi keturunan, hiperplasia adrenal kongenital, yang dapat muncul terlambat dan memengaruhi pertumbuhan rambut wajah, kata Green.

“Kondisi lain yang dapat menyebabkan pertumbuhan rambut secara tiba-tiba adalah penyakit cushing, di mana tubuh memproduksi terlalu banyak kortisol, yang mengarah ke tingkat androgen yang lebih tinggi,” katanya.  Penyakit cushing juga dikaitkan dengan penambahan berat badan, sakit kepala, dan masalah gula darah.

Apa yang harus dilakukan tentang rambut di dagu?

Green mengatakan ada banyak hal yang dapat Anda lakukan. “Penghilangan rambut dengan laser adalah pilihan yang nyaman untuk menghilangkan rambut berlebih yang tidak diinginkan,” kata Green. 

“Laser memancarkan panjang gelombang tertentu yang menargetkan pigmen atau melanin folikel rambut.  Dengan kemajuan teknologi saat ini, laser dapat merawat semua warna kulit dan warna rambut dengan aman kecuali abu-abu dan putih, yang tidak mengandung melanin untuk dideteksi oleh laser.”

Selain itu, elektrolisis adalah pilihan yang bagus untuk menghilangkan rambut permanen. “Selama (proses) elektrolisis, arus listrik dialirkan ke bagian bawah folikel, menghancurkan akar dan merusak folikel untuk mencegah pertumbuhan rambut," ujar Green.

Seorang dokter juga dapat meresepkan obat anti-androgenik seperti spironolactone untuk menargetkan kelebihan androgen dan mencegah pertumbuhan rambut di dagu atau pertumbuhan rambut yang tidak biasa lainnya.

Akan tetapi, Green mengingatkan untuk tidak mencabut rambut di dagu menggunakan pinset. “Mencabut menggunakan pinset bukanlah metode yang baik untuk menghilangkan rambut, karena dapat merusak kulit dan menyebabkan rambut tumbuh ke dalam dan folikulitis,” ujarnya. (M-2) 

BERITA TERKAIT