15 February 2023, 12:10 WIB

Bermain Video Gim tidak Berpengaruh pada Kemampuan Kognitif Anak


Nike Amelia Sari | Weekend

 Unsplash.com/JESHOOTS.COM
  Unsplash.com/JESHOOTS.COM
ilustrasi: Video gim

Bermain video gim tidak membahayakan kemampuan kognitif anak kecil, demikian temuan penelitian terbaru yang diterbutkan dalam dalam Journal of Media Psychology. Temuan itu menepis kekhawatiran yang telah didengar orangtua selama bertahun-tahun bahwa anak-anak yang menghabiskan waktu berjam-jam bermain video gim, atau memilih gim dengan genre tertentu, akan menunjukkan hasil yang tidak sehat dalam kemampuan kognitif mereka.

"Penelitian kami tidak menemukan hubungan semacam itu, terlepas dari berapa lama anak-anak bermain dan jenis permainan apa yang mereka pilih," kata Jie Zhang, profesor di University of Houston College of Education, AS dan anggota tim penelit studi tersebut, seperti dikutip situs Science Daily, Selasa (14/2)

Dalam mencapai kesimpulan itu, tim peneliti memeriksa kebiasaan bermain video gim dari 160 siswa praremaja sekolah umum perkotaan yang beragam (70% dari rumah tangga berpenghasilan rendah), yang mewakili kelompok usia yang kurang dipelajari dalam penelitian sebelumnya. Siswa yang berpartisipasi melaporkan bermain video gim rata-rata 2,5 jam setiap hari, dengan kelompok gamer terberat menghabiskan sebanyak 4,5 jam setiap hari.

Tim mencari hubungan antara permainan video gim siswa dan kinerja mereka pada tes kemampuan kognitif standar, yang dikenal sebagai CogAT, yang mengevaluasi keterampilan verbal, kuantitatif, dan nonverbal/spasial. CogAT dipilih sebagai ukuran standar, berbeda dengan nilai yang dilaporkan guru atau penilaian pembelajaran yang dilaporkan sendiri yang diandalkan oleh proyek penelitian sebelumnya.

"Secara keseluruhan, baik durasi bermain maupun pilihan genre video gim tidak memiliki korelasi yang signifikan dengan ukuran CogAT. Hasil tersebut menunjukkan tidak ada hubungan langsung antara bermain video gim dan kinerja kognitif, terlepas dari apa yang telah diasumsikan," kata May Jadalla, peneliti utama studi tersebut..

Namun penelitian tersebut mengungkapkan jenis permainan tertentu yang digambarkan membantu anak-anak membangun keterampilan kognitif yang sehat juga tidak menunjukkan efek yang dapat diukur.

"Studi saat ini menemukan hasil yang konsisten dengan penelitian sebelumnya yang menunjukkan bahwa jenis permainan yang tampaknya meningkatkan fungsi kognitif pada orang dewasa muda tidak memiliki dampak yang sama pada anak-anak yang jauh lebih muda," kata C. Shawn Green, profesor di University of Wisconsin-Madison, AS.

Para ahli juga memperingatkan bahwa waktu bermain gim membuat seseorang kecanduan akan membuatrnya menjauh dari aktivitas lain yang lebih produktif seperti pekerjaan rumah.

“Hasil studi menunjukkan orangtua mungkin tidak perlu terlalu khawatir tentang kemunduran kognitif di antara anak-anak yang mencintai video gim, hingga kelas lima. Jumlah video gim yang wajar seharusnya akan baik-baik saja. Teruskan saja mengawasi perilaku obsesif," kata Zhang. (M-3)

BERITA TERKAIT