29 December 2022, 08:00 WIB

Terumbu Karang di Thailand Diserang Penyakit Misterius


Devi Harahap | Weekend

AFP/Lillian SUWANRUMPHA
 AFP/Lillian SUWANRUMPHA
Penyakit pita kuning yang menyerang terumbu karang di Thailand

Di bawah perairan biru kehijauan yang tenang di lepas pantai timur Thailand, penyakit yang menyebar dengan cepat membunuh karang di hamparan dasar laut yang luas. Para peneliti mengungkapkan penyakit karang misterius itu disebut pita kuning yang menyerang koloni karang pada saat mengalami stres akibat polusi, penangkapan ikan berlebihan, dan perubahan iklim. 

Terumbu karang yang terkena pita kuning ditandai dengan bercak besar atau bercak jaringan yang memutih dan menguning pada karang. Para peneliti khawatir penyakit itu mungkin semakin memburuk karena perubahan iklim yang semakin tak terkendali.

Penyakit pita kuning dinamai berdasarkan warna yang mengubah karang sebelum menghancurkannya. Penyakit ini pertama kali terlihat pada beberapa dekade lalu dan telah menyebabkan kerusakan luas pada terumbu karang di wilayah laut Karibia. Hingga kini belum ada obat untuk mengatasi masalah tersebut.

Penyakit pita kuning di wilayah Thailand terdeteksi untuk pertama kalinya di laut lepas pantai timur tahun lalu, letaknya dekat kota wisata populer Pattaya. Hingga kini kerusakan tersebut telah menyebar ke sekitar 600 acre atau 240 hektare.

"Saya belum pernah melihat yang seperti ini sebelumnya. Ke mana pun kami pergi, kami melihatnya, dan kami berharap untuk bisa mengungkapkan lebih banyak lagi saat kami teliti," kata ilmuwan kelautan Lalita Putchim dari Departemen Sumber Daya Kelautan dan Pesisir Thailand seperti dilansir AFP, Rabu (28/12). 

Para ilmuwan yakin penangkapan ikan berlebihan, polusi, dan kenaikan suhu air karena perubahan iklim dapat membuat terumbu karang lebih rentan terhadap penyakit pita kuning.

"Dampak penyakit tidak bisa dipulihkan kembali, hal ini berbeda dengan efek pemutihan karang. Kalau karang terkena penyakit pita kuning akan mati begitu saja," kata Lalita.

Hilangnya karang dapat berdampak buruk pada ekosistem laut. Padahal ia berfungsi seperti hutan yang menopang kehidupan ekosistem dalam jumlah besar. Kematian terumbu karang jelas menjadi ancaman besar bukan hanya bagi spesies di laut, namun juga berdampak pada kebutuhan pangan manusia. 

Ilmuwan Thailand berharap penelitian mereka terhadap wabah laut ini akan membantu menemukan cara agar mampu menghentikan atau menghilangkan penyakit ini. Diketahui sampel karang yang terinfeksi penyakit pita kuning itu tepatnya terletak di lepas pantai pulau Samae San di provinsi Chonburi, Thailand.

Dalam satu perjalanan penelitian di dekat pulau Samaesan di distrik Chonburi, Lalita dan timnya mengenakan peralatan selam di atas perahu sebelum menuju ke bawah air. Mereka memotret karang yang terinfeksi, melakukan pengukuran dan memotret sambil mengambil sampel untuk dipelajari nanti.

Sementara itu otoritas kelautan Thailand menggunakan media sosial untuk melacak laporan terumbu yang terinfeksi. Pihak berwenang juga meminta masyarakat untuk melaporkan setiap penampakan karang yang terkena dampak.

Peneliti Thailand juga dibantu oleh relawan lokal, serta pemilik bisnis Thanapon Chaivanichakul, yang mengumpulkan bukti fotografi bawah air. "Saya terkejut ketika pertama kali melihatnya," kata Thanapon kepada AFP yang menggambarkan penyakit itu.

Penyakit ini juga merupakan ancaman bagi mata pencaharian banyak orang di daerah tersebut. Misalnya Choopan Sudjai seorang pemilik perahu wisata, dia telah lama mengandalkan pendapatan dari wisatawan yang datang untuk melihat keindahan alam kawasan itu, khususnya terumbu karang.

"Sekarang karang telah terinfeksi dan akan hancur, apa yang akan kita lakukan dalam lima tahun? Rasanya seolah-olah rumah kita sendiri telah dihancurkan," ujar pria 55 tahun itu.(M-3)

BERITA TERKAIT