Rumah lelang Christie's Senin mengumumkan rekor penjualan sebesar US$8,4 miliar (Rp131 triliun) pada tahun 2022, mengungguli saingannya Sotheby's, yang juga membukukan hasil terbaiknya sebesar US$8 miliar untuk tahun ini.
Christie's mengumpulkan US$7,2 miliar dari lelang dan US$1,2 miliar lainnya dalam bentuk penjualan pribadi. Jumlah ini melampaui hasil yang diperoleh tahun lalu yang cuma US$7,1 miliar saat dunia, termasuk penjualan benda seni dihantam pandemi Covid-19.
"Pada tahun 2022, meskipun lingkungan makro menantang, Christie's telah mencapai penjualan global tertinggi kami," kata CEO Guillaume Cerutti, mengacu pada tantangan ekonomi yang dipicu oleh inflasi dan perang di Ukraina, seperti dikutip AFP.
Salah satu pendapatan ini diperoleh dari hasil lelang sejumlah benda seni koleksi Paul Allen, salah satu pendiri Microsoft bersama Bill Gates yang meninggal pada 2018. Pada 2009, Allen menandatangani "Giving Pledge", sebuah janji untuk menyumbangkan sebagian besar kekayaannya, termasuk koleksi benda seninya untuk amal. Termasuk sejumlah lukisan karya Cezanne, Van Gogh, dan Gauguin bernilai lebih dari US$100 juta.
Pada penjualan Christie yang terpisah di bulan Mei, lukisan potret karya Andy Warhol yang terkenal yang menampilkan wajah Marilyn Monroe -- "Shot Sage Blue Marilyn" -- terjual seharga US$195 juta (Rp2,7 miliar) dan mencetak rekor untuk karya seni abad ke-20.
Pembeli Asia
Tahun ini di Christie's, pembeli dari Amerika Utara dan Selatan menyumbang lebih banyak dari total penjualan dibandingkan dengan tahun 2021.
Namun demikian, menurut miliarder Prancis Francois Pinault, yang perusahaan induknya Artemis mengendalikan Christie's, pembeli Asia dinilai sangat penting untuk keberhasilan penjualan koleksi Allen secara keseluruhan.
“Asia memiliki "basis kolektor baru yang tumbuh paling cepat," kata Christie's. (M-3)
