24 October 2022, 19:27 WIB

Cerita Pancong Ruang Rasa Naikkan Omzet Lewat Platform Digital


Fathurrozak | Weekend

MI/Jek
 MI/Jek
Pemilik kedai Pancong Ruang Rasa Lathiful Amri (tengah)

Menjalankan bisnis di tengah situasi ekonomi yang sedang tak berjalan baik memang bukan hal yang mudah. Dibutuhkan inovasi dan keberanian untuk mencoba berbagai hal baru agar bisnis tetap berjalan, salah satunya dengan memanfaatkan platform digital.

Hal itu juga yang dilakukan oleh pemiliki usaha kuliner Pancong Ruang Rasa, Lathiful Amri. Memulai usahanya sejak tahun 2018 lewat sebuah kedai sederhana di Depok, kini ia telah memiliki sembilan kedai yang tersebar di Depok dan sekitarnya.

Amri mengatakan, di awal usaha ia biasa menjual sekitar 50 hingga 60 porsi pancong. Situasi bisnis Amri berjalan cukup lancar dan ia membuka kedai baru di tahun 2019. Namun, kondisinya berubah drastis ketika pandemi covid-19 melanda di awal tahun 2020.

Kedai Pancong Ruang Rasa yang semula hanya mengandalkan pelanggan yang datang ke tempat, juga ikut terimbas akibat berbagai kebijakan pembatasan sosial. Di titik itulah Amri kemudian mengambil langkah untuk terus menjalankan bisnisnya dengan masuk ke platform layanan pengantaran makanan daring. Ia sebenarnya sudah masuk ke platform pengantaran makanan daring sejak 2019. Namun, impaknya begitu terasa saat situasi pandemi dua tahun silam.

“Di awal saya masuk ke Gofood, karena melihat yang paling populer. Terus, pandemi sebenarnya mendorong perubahan konsumen dari yang makan dan datang di tempat jadi semua serba online,” kata Amri saat dijumpai Media Indonesia, di kawasan Jakarta Selatan, Senin, (17/10).

Amri pun bukan sekadar memanfaatkan teknologi daring untuk bisnisnya. Ia juga mengandalkan jejaring Kompag (Komunitas Partner Gofood) yang hadir sejak 2019. Forum itu menjadi media saling belajar sesama pelaku bisnis kuliner yang memanfaatkan Gofood sebagai platform berjualan mereka.

“Di Kompag saya kenal dan belajar dengan beberapa mentor. Saya belajar trik dan tips seperti gimana caranya mengenali perilaku kustomer. Saya kan jualannya pancong, dan pasarnya anak muda. Jadi di situ saya belajar inovasi-inovasi. Mulai dari foto produk sampai kemasan. Saya juga belajar membuat menu musiman di Pancong Ruang Rasa. Ini bertujuan supaya kustomer juga tidak bosan,” jelas Amri.

Bermula dari anggota, kini Amri didapuk sebagai ketua kompag regional Depok. Baru-baru ini ia juga dianugerahi ketua terkompag (terbaik) 2022 dari platform Gofood. Mengukuhkan predikatnya yang sama pada tahun lalu.

Saat ini, Amri sudah memiliki sembilan kedai Pancong Ruang Rasa. Ia mengatakan, bisnisnya sudah dijalankan dengan proporsi 60% autopilot dan 40% dengan pertimbangan keputusan pemilik bisnis. Sehingga ketika ia disibukkan sebagai ketua komunitas yang membina sesama pelaku usaha kuliner, dirinya tidak begitu khawatir omzet melorot.

“Sekarang ada sembilan. Dan secara omzet naik 20--40%. Kalau dulu pas awal-awal banget itu cuma 60-an porsi, sekarang dari sembilan kedai itu total 1000-1200 porsi per hari. Itu untuk pancongnya saja. Di kedai kan soalnya ada menu lain seperti roti dan pisang bakar,” jelas Amri.

Sebagai salah satu ketua komunitas pelaku bisnis kuliner di Depok, Amri pun kerap memberikan mentoring ke sesama kolega. Misal seperti cara menghitung harga produk dengan pajak yang dikenakan platform, foto produk, dan penghitungan keuangan.

Group Head of Merchant Marketing Gojek dan GoTo Financial, Bayu Ramadhan, menyampaikan pihaknya saat ini memang tengah mendorong para mitra bisnis kulinernya bisa naik kelas. Salah satunya dengan membentuk kompag yang sudah ada sejak 2019. Di komunitas tersebut, para pelaku usaha dari berbagai daerah bisa mengakses ilmu dalam mengoptimalkan bisnis mereka.

“Kami menyadari pentingnya pendampingan komunitas dalam memperluas jaringan untuk bisa bertukar tips dan trik. Sekarang, kompag ada di 75 kota dengan total daerah yang memiliki ketua ada 11,” kata Bayu saat ditemui dalam kesempatan sama dengan Amri.

(M-4)

BERITA TERKAIT