Berkolaborasi dengan Majelis Dikdasmen PP Muhammadiyah, pada tahun ini, Media Indonesia menghelat pelatihan jurnalistik Reporter Muda selama 15-16 Agustus 2022. Pelatihan diikuti 72 siswa sekolah menengah atas dan setingkat di lingkungan Muhammadiyah. Berikut ini salah satu dari 15 karya terpuji yang ditayangkan di www.mediaindonesia.com selama 26 September hingga 30 September 2022.
PAGI ini matahari yang masih malu-malu menampakkan cahayanya untuk menyinari kegiatan pagi kami untuk melakukan aktivitas persiapan untuk lomba HUT RI. Kami mempersiapkannya mulai dari subuh di sekolah agar selesai sebelum upacara Senin pagi ini.
Upacara hari Senin kali ini cukup berbeda dari biasanya karena sekolah dikunjungi langsung oleh Polres Tanggamus untuk upacara bersama yang kemudian diminta untuk membuka kegiatan perlombaan memperingati HUT RI di sekolah yang diadakan selama 2 hari ini.
Acara perlombaan HUT RI ini dijalankan oleh guru dan murid. IPM (Ikatan Pelajar Muhammadiyah), atau OSIS jika di sekolah negeri atau non-Muhammadiyah, menjadi panitia utama yang mengadakan kegiatan ini.
Kegiatan ini dirancang dengan persiapan matang, namun dalam waktu singkat. Pasalnya, jumlah panitia terbatas dan sekolah baru selesai melaksanakan kegiatan yang juga cukup besar yaitu Fortasi (Forum Ta'aruf dan Orientasi Siswa). Kegiatan tersebut merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengenalkan peserta didik baru terhadap lingkungan sekolah atau biasa disebut MOS.
Kegiatan Fortasi dilaksanakan pada awal Juli selama tiga hari, dengan jumlah peserta didik baru yang mencapai 200 anak lebih dan panitia 50 orang. Meski begitu, kita tetap mematuhi protokol kesehatan dengan melakukan Fortasi di dua ruangan dan menjaga jarak satu sama lain.
Kegiatan ini sangat menguras tenaga karena peserta yang banyak, namun antusiasme mereka dalam melakukan kegiatan Fortasi ini patut diacungi jempol. Walau kadang tidak beberapa anak susah diatur, namun akhirnya dapat dikondisikan kembali.
Acara yang dilakukan selama 3 hari ini cukup menguras tenaga. Di hari kedua saja kami melakukan demo ekstrakurikuler yaitu mempertunjukan ekstrakulikuler yang ada di sekolah. Demo dilakukan di tengah lapangan selama setengah hari. Di hari berikut, kami mengadakan fashion show. Kegiatan ini bertujuan untuk menghibur, juga membantu mereka lebih dekat satu sama lain yang mana mereka akan disuruh untuk membuat baju dari barang-barang bekas yang mereka bawa atau cari lalu dibuat secantik mungkin di hari itu juga. Setiap kelompok lalu melakukan fashion show untuk memamerkan hasil karya kelompok mereka. Nantinya, kelompok yang paling kreatif akan mendapat hadiah juara dan kelompok yang tidak mendapatkan juara tetap mendapatkan hadiah juga sebagai apresiasi untuk mereka.
Acara Fortasi ini ditutup di hari ketiga hanya untuk formalitas. Satu minggu setelahnya kami mengadakan kegiatan lomba tumpeng tepatnya di hari Minggu sekaligus pembagian sertifikat Fortasi untuk peserta yang sudah mengikuti kegiatan ini selama 3 hari berturut-turut. Kegiatan ini dibuat semenyenangkan mungkin, tanpa ada kekerasan.
Tema yang diambil oleh Pimpinan Pusat IPM pada tahun ini serentak harus dipakai di seluruh ranting di Indonesia, yaitu "Embrace youth energy" yang berarti adalah "Rangkul energi pemuda". Pimpinan Pusat IPM berharap Fortasi yang kali ini dilakukan secara offline untuk pertama kalinya setelah dua tahun online terhindar dari kekerasan yang dulu masih mengandalkan senioritas, dilakukan secara terang-terangan dan terus-menerus setiap tahun. Dengan kata lain, harus ada perubahan.
Jadi tema peringatan HUT RI
Embrace youth energy juga tema yang cocok kami angkat untuk tema HUT RI di sekolah tahun ini. Kegiatan lomba yang tadinya tidak diadakan selama dua tahun terakhir, untuk pertama kalinya diadakan kembali. Hal itu tentu akan menjadi sesuatu hal yang baru bagi kita yang belum pernah melaksanakan acara tersebut selama dua tahun terakhir. Inilah yang dirasakan IPM Ranting SMA Muhammadiyah Gisting selaku panitia tahun ini karena mereka sama sekali belum pernah membuat acara besar selama dua tahun terakhir, maka dari itu mendorong IPM Ranting SMA Muhammadiyah Gisting untuk bersama-sama merancang acara memperingati HUT RI yang meriah dengan waktu terbatas yaitu selama dua minggu lebih untuk merancang sebelum tanggal 17 Agustus.
Merancang konsep dalam waktu yang dibilang cukup singkat ini tidaklah mudah. Namun, di sinilah kekompakan kita dalam bahu-membahu saling membantu satu sama lain diperlihatkan, seperti bersama-sama memikirkan konsep, membantu membuat administrasi sehingga dapat selesai cepat.
"Sebenernya bisa aja kita enggak buat perlombaan di tahun ini. Tinggal alasan saja waktunya terlalu sempit jadi enggak ada waktu untuk buat konsep segala macam. Tapi, kalau diingat lagi, itu kayak bukan kita banget, enggak memulai sesuatu yang baru," ujar Eki Putri Susanti, ketua bidang pengkaderan.
Tidak mudah untuk mengawali pembaharuan di sekolah, mulai dari meyakinkan kepala sekolah bahwa IPM dapat melakukan kegiatan besar ini, juga membuat cabang perlombaan yang diminati semua siswa namun harus memperhatikan sumber daya yang ada di sekolah. Berhari-hari IPM Ranting melakukan rapat dengan guru untuk mempertimbangkan cabang perlombaan yang bahkan mengharuskan kami untuk pulang sore hanya untuk mempersiapkan administrasi dan sebagiannya selama minggu terakhir sebelum acara. Semua dilakukan bersama-sama.
"Kalau mau memulai sesuatu itu harus ngambil risiko, berhasil atau tidak acaranya tegantung kalian. Jangan takut salah, selalu ingat, kita itu peran utama yang dilihat semua orang, kita cuma perlu jalanin apa yang sudah kita persiapkan dengan matang," nasihat Bapak Mahful Nurdiansyah, Pembina IPM Ranting.
Acara yang kami rancang dalam waktu yang terlalu singkat ini membuat kami agak ragu. Namun, berkat bantuan dari teman-teman IPM yang lain acaranya ini dapat berjalan matang dengan persiapan yang tertata karena mereka menjalankan pekerjaan sesuai yang telah dibagikan.
Di hari pertama, selesai upacara Senin setelah pembukaan secara formalitas dilakukan, perlombaan cabang akademik dimulai, seperti lomba da'i, lomba ranking 1, lomba solosong dengan lagu yang ditentukan, lomba puisi, juga lomba fotografi. Untuk lomba terakhir, peserta diberi waktu dua hari untuk mendapatkan hasil foto yang maksimal.
Hari keesokannya, kami melakukan perlombaan nonakademik. Seluruh siswa memakai baju olahraga untuk senam pagi terlebih dahulu dan setelah selesai kegiatan lomba nonakademik dimulai dengan meriah. Cabang yang di perlombaan yaitu estafet kelereng, estafet tepung, lomba balap karung, lomba makan kerupuk, estafet holahop. Acara ini berlangsung sangat meriah. Sepertinya tema Fortasi masih melekat karena siswa-siswi bahu membahu memberi semangat juga bersama-sama mengikuti perlombaan agar kelasnya meraih juara.
Kemudian di hari berikutnya yaitu pada Rabu, 17 Agustus 2022, kami melaksanakan upacara HUT RI di sekolah dengan seragam krem. Tidak lupa kami membawa bendera merah putih untuk digunakan saat menyanyikan lagu nasional. Setelah upacara selesai para siswa tidak diperkenankan untuk membubarkan diri karena akan diberikan pengumuman juara yang diadakan selama dua hari kemarin. Pembagian hadiah ini dilakukan dengan momen yang indah. Setelah pembagian hadiah para guru dan siswa saling menangkap gambar untuk membuat momen bersama.
"Kadang aku mikir kalau acaranya enggak jalan gitu gimana? Soalnya kita belum pernah ngadain acara 17-an disekolah, tapi Alhamdulillah acaranya bisa lancar berkat bantuan teman-teman semua yang mau turun tangan kerja dan tahu tupoksi masing-masing," ungkap Nike Fadzila Putri, ketua pelaksana pada acara lomba 17 Agustus di sekolah.
Momen peringatan 17 Agustus kali ini menjadi momen luar biasa yang berhasil kami buat bersama-sama. Setelah lebih dari dua tahun lebih kita tidak merasakan lomba-lomba 17 Agustus yang meriah kini dapat kami rasakan kembali, dan tema Embrace youth energy ini dapat kami terapkan tidak hanya saat Fortasi saja, tetapi juga dalam acara apapun, karena kecocokan pada tema ini dengan tema nasional HUT RI tahun ini yaitu "pulih lebih cepat, bangkit lebih kuat" yang berarti kita sebagai remaja harus membantu bersama-sama untuk Indonesia pulih dan bahu membahu bangkit untuk Indonesia. Karena, kalau bukan kita, siapa lagi? (M-2)
OPINI MUDA
Intan Wahyu - SMA Muhammadiyah Gisting Tanggamus
Lelah kita yang sekarang ini nantinya pasti bermanfaat. Pasti nanti bisa buat kita punya pengalaman yang nantinya bisa kita pakai di dunia kerja yang mana enggak semua orang sama pikirannya, beda pendapat itu pasti. Kalauditanya capek ya capek cuma inget aku sama mereka yang enggak ikut organisasi itu pasti beda, pola pikir, retorika, dan segala macem. Jadi enggak merasa rugi.
Nike Fadzila - SMA Muhammadiyah Gisting Tanggamus
Memulai sesuatu yang baru itu enggak boleh takut. Jalanin aja yang penting udah dibuat semateng mungkin. Kita harus berani mengambil risiko, kalau sedikit-sedikit takut gak bakal berhasil nanti acaranya. Lagian ya mencoba hal baru itu seru, apalagi buat hal positif.