Bagi sebagian orang, basa-basi itu mungkin sulit dan terasa canggung, apalagi dengan orang yang baru dikenal atau orang yang sudah lama tidak bertemu. Namun, sebuah studi mengungkapkan obrolan basa-basi ternyata dapat meninggalkan kesan abadi dan memengaruhi interaksi sosial di kemudian hari. Studi tersebut menemukan bahwa obrolan ringan selama empat menit dapat menunjukan aspek kepribadian kita, seperti apakah kita ekstrovert atau introvert, dan sebagainya.
Para peneliti merekrut 338 peserta dan membagi mereka menjadi dua kelompok sebelum mereka bertemu secara langsung. Tiap peserta diminta untuk menyelesaikan tes kepribadian dan IQ. Dalam setiap kelompok, mereka dipasangkan dan terlibat dalam percakapan empat menit melalui teks atau tidak memiliki kontak dengan pasangan mereka.
Para peserta kemudian harus menebak aspek kepribadian pasangan mereka, seperti seberapa ekstrovert mereka, dan memprediksi apakah mereka akan bertindak kooperatif atau egois dalam dua permainan strategis berbasis uang.
Tim menemukan mereka yang mengobrol mendapat skor lebih tinggi dalam memprediksi IQ pasangan mereka dan jawaban atas tes kepribadian, meskipun mereka juga lebih cenderung memproyeksikan ciri kepribadian mereka sendiri kepada pasangannya.
"Bahkan dalam beberapa menit kita akan mulai membentuk model mental orang yang kita ajak bicara: apakah mereka ekstrovert atau introvert, apakah mereka tampak optimis atau murung, kooperatif atau tidak kooperatif. Kesan semacam ini tidak akan sempurna, tetapi akan bermanfaat, ”kata Prof Daniel Sgroi dari University of Warwick, rekan penulis studi yang diterbitkan dalam jurnal PLoS ONE, seperti dikutip dari situs The Guardian, Rabu (7/9)
Selanjutnya, para peserta bertemu dan bermain dengan mitra percakapan mereka atau dengan orang asing jika mereka berada dalam kelompok tanpa kontak yang memungkinkan para ilmuwan untuk menilai dampak obrolan ringan sebelumnya pada taktik mereka.
Mereka yang terlibat dalam obrolan ringan memiliki pemahaman yang lebih baik tentang kepribadian pasangannya. "Mereka mendapat skor yang jauh lebih baik dalam memprediksi sifat-sifat karakter mereka dan pada gilirannya ini membantu mereka untuk memprediksi bagaimana mereka akan berperilaku," jelas Sgroi.
Georgie Nightingall, pendiri Trigger Conversations, mengatakan bahwa apabila Anda melihatnya sebagai ,pintu gerbang' untuk dapat menjalin hubungan dengan orang lain, melakukan obrolan ringan akan sangat membantu untuk interaksi selanjutnya.(M-4)