09 June 2022, 14:55 WIB

RS di Australia Gunakan Anjing untuk Deteksi Covid-19


Putri Rosmalia | Weekend

Unsplah/ Victor Grabarczyk
 Unsplah/ Victor Grabarczyk
Anjing jenis labrador digunakan untuk mendeteksi infeksi covid-19 pada manusia di Australia.

RUMAH sakit (RS) Lyell McEwin di Adelaide, Australia mulai menggunakan anjing pelacak untuk mendeteksi infeksi covid-19 pada manusia. Anjing pelacak jenis labrador ditempatkan di pintu masuk ruang gawat darurat rumah sakit tersebut.

 

Langkah RS Lyell McEwin tersebut mendapat ragam reaksi dari warga Australia. Beberapa mendukung sebagian besar menganggap itu sebagai tindakan yang nekat dan beresiko.

 

Namun, pihak RS menegaskan bahwa penggunaan anjing pelacak itu masih dilakukan dalam rangka uji coba. Anjing-anjing pelacak itu untuk sementara hanya akan ditempatkan selama enam minggu ke depan.

 

Setiap pasien dan pengunjung yang datang ke ruang gawat darurat harus melewati pemeriksaan oleh anjing yang bertugas. Setelah itu para pasien dan pengunjung tetap akan mendapatkan pemeriksaan rapid tes antigen. Hasil dari penciuman anjing akan dikomparasikan dengan hasil dari rapid tes antigen.

 

Sebelum dilakukan di RS, uji coba pendeteksian covid-19 menggunakan anjing pelacak juga sudah pernah dilakukan di Australia. Uji coba itu dilakukan di bandara Adelaide dan Sydney tahun 2021 lalu.

 

Uji coba tersebut dilakukan di bawah supervisi dari Fakultas Ilmu Kedokteran Hewan Universitas Adelaide. Nantinya semua data hasil uji coba akan dikumpulkan untuk diputuskan apakah penggunaan anjing untuk melacak covid-19 akurat dan bisa digunakan.

 

"Kita melihat bahwa anjing memiliki kemampuan yang cukup baik ketika kita uji coba di bandara tahun lalu. Anjing yang sudah terlatih terbukti sejauh ini mampu mencium keberadaan virus korona pada manusia," ujar ketua penelitian, Dr Anne-Lise Chaber, dilansir dari abc.net.au, Rabu, (8/6).

 

Ia menjelaskan, hasil dari uji coba tahun lalu di bandara menunjukkan 97% hasil deteksi anjing pada covid-19 adalah benar. Hal itu dianggap tak mengejutkan karena anjing pelacak yang terlatih mampu mencium berbagai bentuk infeksi akibat virus meski belum atau tidak menunjukkan gejala sekalipun di penderitanya. Namun peneliti belum memutuskan apakah hasil penelitian ini kemudian akan membuat metode deteksi oleh anjing akan langsung diimplementasikan atau dilakukan penelitian tambahan. (M-1)

BERITA TERKAIT