HIVE Diharapkan Jadi Rumah Seniman Digital di Indonesia
PERKEMBANGAN dunia animasi di Indonesia semakin diperhitungkan oleh negara luar. Terbukti satu salah satu studio webtoon terkenal dari Korea, yakni Redice Studio Inc, membuka sebuah studio webtoon baru di Indonesia.
Redice Studio adalah studio yang bertanggung jawab atas Solo Leveling yang merupakan salah satu judul webtoon yang populer baik di Indonesia dan di luar negeri. Mereka kini telah bekerja sama dengan beberapa komikus lokal pada beberapa kesempatan beberapa tahun terakhir ini.
Menurut mereka, bakat-bakat di Indonesia tidak kalah dengan negara-negara lain, itulah yang membuat Redice Studio akhirnya memutuskan untuk melakukan ekspansi di Tanah Air.
Guna melancarkan proses tersebut, Redice Studio mengakuisisi Netmarble Games Indonesia, sebuah perusahaan game publishing yang belum lama menghentikan operasinya setelah 10 tahun berkarya di Indonesia.
Proses akuisisi dilaksanakan guna memudahkan pembuatan studio baru di Indonesia. Kini, Netmarble Games Indonesia sudah berubah nama menjadi HIVE, sebuah studio webtoon dimana para komikus Indonesia bisa bekerja sama dengan Redice Studio dalam memproduksi webtoon-webtoon kelas dunia.
Seorang yang berperan penting dalam merealisasikan terbentuknya HIVE ialah Victorio Primadi. Sebagai mantan CEO dari CIAYO, Victorio telah banyak bekerja sama dengan Redice Studio beberapa tahun terakhir ini.
CIAYO sendiri merupakan perusahaan media entertainment yang bergerak di industri perkomikan nasional dan video game. Meski CIAYO terpaksa berhenti beroperasi dikarenakan pandemi covid-19 pada September 2020, Victorio masih mempunyai semangat dan gairah untuk memajukan industri kreatif di Indonesia.
Baca juga: BTS Puncaki Penjualan Lagu Digital di AS Selama 2 Tahun Berturut- turut
Dengan berbekal hubungan yang baik dengan Redice Studio, Victorio akhirnya menginisiasi HIVE bersama dengan Redice Studio, dan ia pun berperan sebagai CEO dari HIVE (www.hive.ac).
Victorio sendiri mengatakan bahwa nama HIVE sendiri terinspirasi dari sarang lebah, dan berharap bahwa nanti HIVE bisa menjadi bukan hanya rumah dari bakat-bakat seni di Indonesia, namun juga menjadi tempat mereka berkarya, layaknya para lebah yang membuat madu dan bekerja dengan sangat erat dalam kelompok.
Dia juga menambahkan bahwa meskipun sekarang ini HIVE akan fokus di produksi webtoon, namun ia dan mitra juga telah membicarakan visi kedepan dimana dalam waktu singkat akan membuka divisi animasi, VFX dan film di HIVE.
HIVE yang memiliki akun @hive.ac di Instagram, telah mulai beroperasi per awal tahun ini ini diharapkan bisa menjadi berita bagus untuk para pekerja seni dan industri kreatif Indonesia. (R-3)