06 January 2022, 07:00 WIB

Ilmuwan Temukan Puluhan Spesies Baru Tumbuhan dan Hewan Sepanjang 2021


Galih Agus Saputra | Weekend

AFP GETTY IMAGES NORTH AMERICA
 AFP GETTY IMAGES NORTH AMERICA
hiu Paus seoanjang 33 meter yang ditemukan di AS

California Academy of Sciences (Calademy) yang merupakan museum sejarah alam di San Francisco, Amerika Serikat baru-baru ini mengumumkan puluhan temuan flora dan fauna baru di sepanjang 2021. Sebagian besar temuan berasal dari hutan di Madagaskar hingga kawasan terumbu karang di Easter Island yang berada di selatan Samudera Pasifik.

Bintang Laut Api, Ikan Gitar Bintik Biru, dan Kuda Laut Pipa Kerdil ialah beberapa contoh dari 70 spesies baru yang diumumkan. Menurut Kepala Calademy, Shannon Bennett temuan kali ini tidak hanya menjadi bukti pemahaman manusia akan pohon kehidupan yang sangat luas, akan tetapi juga akan memperkuat kemampuan mereka dalam menentukan langkah konservasi di masa depan.

"Penemuan tersebut membantu memajukan misi akademi untuk meregenerasi alam melalui sains, pembelajaran, dan kolaborasi. Keanekaragaman hayati sangat penting untuk kesehatan planet kita, dan mungkin akan hilang ketika praktik keberlanjutan tidak lagi cukup," jelasnya, seperti dilansir dari Dailymail, Rabu, (5/1).

Selain Bintang dan Kuda Laut, tahun ini Calademy turut mengumumkan puluhan spesien lain. Beberapa diantaranya ada 14 kumbang, 12 siput laut, sembilan semut, tujuh ikan, enam kalajengking, lima tanaman berbunga, empat hiu, tiga laba-laba, dua pena laut, termasuk lumut. Seluruhkan kemudian akan dipamerkan dalam perhelatan Night School virtual, yang akan dimulai pada 6 Januari 2022.

Kuda Laut Pipa Kerdil dianggap sebagai hewan yang cukup menarik dalam temuan kali ini. Pasalnya keberadaannya kerap luput dari amatan penyelam, karena ia biasa berada di titik yang cukup asing yakni tebing bawah laut yang dipenuhi gagang koral berwarna merah. Graham Short ialah yang menemukan hewan tersebut dan menyebutnya Cylix tupareomanaia.

Pakar Etnomologi, Matthew Van Dam bersama tim kali ini turut menyumbangkan penemuan berupa Kumbang Telur Paskah (Pachyrhynchus obumanuvu). Hewan itu mereka temukan di kawasan pegunungan Filipina setinggi 3000 kaki (914 mdpl). Tidak seperti kumbang lain yang cenderung memiliki satu warna, spesies baru ini memiliki corak yang cukup kompleks dengan warna kuning dan hijau yang dianggap menginspirasi pakaian adat suku Obu Manuvu, yang hidup di sekitar habitat kumbang.

Dari kawasan hutan Guatemala dan Meksiko, Pakar Arakhnida, Lauren Esposito dan Aaron Goodman telah berhasil mengidentifikasi enam spesies baru kalajengking kayu. Cukup menarik, karena biasanya kalajengking hidup di wilayah yang cukup gersang sementara kali ini bersembunyi di antara dahan pohon. Salah satunya diberi nama 'Centruroides catemacoensis', yang dirasa memiliki kemampuan membedakan gemerisik angin dan pemangsa yang mendekat.

Ilmuwan sebagai penjaga alam, menurut Bennett perlu berperan aktif dalam berbagai upaya regenerasi ekosistem. Hubungan manusia dan alam selalu meningkat setiap muncul spesies baru, yang oleh karena itu perlu adanya upaya memperdalam pemahaman tentang bagaimana planet bumi bekerja, hingga kemudian dapat memberikan respons yang baik pada dunia yang serba tak pasti di masa depan.

"Saat kita terus berjuang melawan perubahan iklim dan pandemi global, tidak pernah ada waktu yang lebih penting dari pada melindungi berbagai kehidupan di Bumi," pungkasnya. (M-4)

BERITA TERKAIT