Jika biasanya kita bergoyang tiap kali mendengarkan Indische Party dengan nuansa rock n roll-rockabilly-nya, dalam tembang anyarnya kali ini kelompok itu terdengar sendu. Aransemennya memang masih tetap rock, tapi kali ini warnanya condong ke melodrama country, dengan tambahan gitar pedal steelnya. Ketebalan bas yang dimainkan Jacobus Dimas juga punya peran apik untuk mengatur keseluruhan lagu. Menjaga tempo pelan lagu baru Indische Party ini.
Tika Pramesti yang biasanya bertugas mengisi drum, kini mengambil alih posisi suaminya, Japs. Di band lainnya, Fleur! ia memang bukan saja main drum tapi juga bernyanyi. Namun, Tika kali ini membawakan lagu anyar Indische Party yang bertajuk Duka Akhir Kemarau itu, untuk dipersembahkan buat almarhumah sang ibu. Dalam sebait lagu itu ia bersenandung “untukmu ibu, lantunkan lagu dan doa. hari-hariku bagaikan tersesat, mencari bayangmu..”
Sebenarnya, materi Duka Akhir Kemarau sudah dibuat sejak 2018 oleh Tika tapi belum ada liriknya. Hingga setahun kemudian tepatnya pertengahan Juli 2019, tiga hari sebelum hari pernikahan Tika dan Japs, ibunda Tika wafat. Mereka pun menikah di hadapan jenazah sang ibu.
Butuh waktu lebih lama bagi Tika untuk berkabung. Ia lalu menulis liriknya yang dipersembahkan untuk mewakili kerisauannya kehilangan sang Ibu. Bait-bait lagu ditulis berdasarkan kenangan yang ditinggalkan almarhumah pada Tika.
“Terlepas dari kedukaan yang dialami Tika, Duka Akhir Kemarau juga menjadi tribute atau soundtrack sedih yang dipersembahkan Indische Party untuk semua yang pernah mengalami kehilangan orang terkasih, baik keluarga maupun kerabat di masa pandemicini,” tulis mereka dalam siaran pers, Senin, (19/7).
Duka Akhir Kemarau juga merupakan awalan dari rangkaian single yang akan dirilis Indische Party. Mereka tengah mempersiapkan album penuh ketiga. (M-4)