MAHASISWA paskasarjana forensik di Skotlandia ini berhasil merekonstruksi wajah dua orang yang hidup sekitar 700 tahun lalu. Rekonstruksi wajah yang menakjubkan tersebut dilakukan oleh Viviana Conti dan Elysia Greenway - dari ilmu seni forensik University of Dundee, Skotlandia.
Mereka menggunakan pecahan tengkorak yang ditemukan di halaman Gereja Paroki South Leith yang dilewati oleh proyek pembangunan jalur trem Edinburgh. Dua seniman forensik itu berhasil membuat salinan 3D bagian lain yang hilang dari setiap tengkorak yang memungkinkan bagi mereka untuk merekonstruksi bentuk wajah dari tengkorak tersebut.
Dari proses rekonstruksi tersebut kemudian didapatkan dua wajah seorang pria dan seorang wanita, keduanya diduga berusia antara 35 hingga 50 tahun pada saat kematiannya. Conti dan Greenway memperkirakan mereka hidup pada tahun 1300an.
"Kami menggunakan pemindai 3D Artec untuk mendigitalkan tengkorak yang ditemukan selama penggalian di luar Gereja Paroki Leith Selatan," kata Greenway seperti dilansir dailymail.co.uk, Jumat (26/3).
"Kami telah mendigitalkan dan merekonstruksi beberapa fragmen wajah. Namun, saat ini informasinya masih terbatas yang bisa dirilis ke publik. Fitur wajah, seperti hidung dan dagu kami rekonstruksib dengan memperkirakan fitur kerangkanya menggunakan teknik kalkulatif," imbuhnya.
Analisis forensik awal yang dilakukan oleh para seniman ini menunjukkan bahwa sang wanita kemungkinan menderita kekurangan nutrisi semasa hidup. Untuk melengkapi detail hasil rekonstruksinya agar lebih halus, para seniman menyempurnakan beberapa bagian melalui Photoshop seperti rambut, warna kulit, dan kerutan pada wajah dari dua wajah tersebut.
"Gambar-gambar ini memberi kami wawasan yang menarik tentang kehidupan orang-orang di kota ini berabad-abad lalu," pungkas Anggota Dewan Lesley Macinnes, yang rutin memantau proyek rekonstruksi wajah dari dua seniman forensik Universitas Dundee ini. (M-1)