Mausoleum yang dibangun dua milenium lalu untuk kaisar Romawi pertama, Augustus akhirnya dibuka kembali untuk umum. Makam itu sebelumnya ditutup selama kurang lebih 14 tahun karena kondisi dirasa tidak memungkinkan bagi pengunjung.
Proyek restorasi berlangsung selama kurang lebih lima tahun. Dana yang dihabiskan mencapai $ 12,25 juta (Rp175,5 miliar), meliputi pembersihan sampah, hingga penebangan pohon yang tumbuh di sejumlah dinding makam.
Menjulang di atas pusat bersejarah Roma, makam kuno ini pernah digunakan sebagai pusat komando militer dan tempat pesta mewah dinasti Romawi. Kini, hanya sepuluh orang yang diizinkan masuk dalam sekali kunjungan dan mereka juga diwajibkan memakai masker.
Walikota Roma, Virginia Raggi mengatakan mausoleum Agustus merupakan simbol penting pemulihan kota dan seluruh negeri setelah dilanda pandemi covid-19. Selain itu, ia juga merasa Roma perlu memanfaatkan masa lalu untuk melihat ke masa depan.
"Akhirnya mausoleum Augustus dibuka kembali dan kami memulihkan permata warisan umat manusia setelah bertahun-tahun ditutup," katanya, seperti dilansir dari Daily Mail, Selasa, (2/3).
Mausoleum Augustus merupakan salah satu makam monumental terbesar di dunia. Ia melingkar di dekat Via Ripetta, dan membentang di sepanjang sungai Tiber.
Pertama kali dibangun 2.000 tahun lalu, ia berada di jantung ibu kota Italia yang sangat sibuk dengan pusat perbelanjaan dan restoran. Selama bertahun-tahun kemudian, strukturnya juga pernah digunakan untuk taman gantung, auditorium adu banteng, bahkan ruang pertunjukan kembang api.
Awal abad lalu, tempat ini juga sempat menjadi teater besar untuk menggelar konser dan opera. Bangunan melingkar dengan diameter 295 kaki (89 meter) dan tinggi 137 kaki (41,7 meter) ini konon dulunya dibangun karena terinspirasi dengan makam Alexander Agung yang terletak di Alexandria, Mesir. (DailyMail/M-2)
