12 February 2021, 13:46 WIB

Warga Kanada Bersuka Cita Dibukanya Kembali Museum


adiyanto | Weekend

Andrej Ivanov / AFP
 Andrej Ivanov / AFP
Pengunjung memerhatikan lukisan di Montreal Museum of Fine Arts di Montreal, Kanada.

WARGA Montreal, Kanada yang masih dihantui pandemi covid-19 bersukacita ketika museum seni rupa setempat dibuka kembali, Kamis (11/2), setelah ditutup selama berbulan-bulan. Mereka mengatakan gembira mendapatkan eksposur budaya lagi.

"Pengunjung pertama kami!" seru direktur museum Stephane Aquin, menyapa Sylvie Sills, di pintu masuk Museum Seni Rupa Montreal.

Pengunjung berusia 57 tahun itu mengatakan dia merasa sangat terharu bisa kembali ke museum setelah lama absen berkunjung.

Museum dan galeri seni di Kanada terpaksa ditutup pada 1 Oktober lalu, bersama dengan bar, restoran, bioskop, dan perpustakaan, ketika kasus virus korona di negara itu meningkat.

Hingga Kamis, di Kota Quebec dilaporkan, lebih dari 273.000 kasus virus korona atau sekitar sepertiga dari total populasi Kanada, dengan lebih dari 10.000 kematian.

Museum, yang biasanya dikunjungi lebih dari satu juta orang per tahun, membatasi akses hanya untuk sekitar 800 setiap hari setelah keadaan kembali normal. Namun, mereka harus membeli tiket secara online. Di dalam, pihak pengelola memasang tanda untuk mengingatkan orang menjaga jarak, setidaknya dua meter dan memakai masker.

Kursi tempat orang bisa duduk dan berlama-lama telah dipidahkan dari ruang pameran. Sebaliknya, mereka ditawarkan kursi lipat di dekat pintu masuk.

"Ini seperti obat, bisa menghirup udara segar, rasanya enak bisa keluar rumah," komentar Richard Cassidy, 45 tahun.

Hal itu juga diamini Colette Richer, 61, pengunjung tetap museum sebelum penutupan paksa.

"Saya sangat merindukan ini. Bahkan jika Anda dapat melihat pameran secara virtual di internet, tetap lebih enak melihatnya secara langsung, Anda lebih merasakan karya seni," kata Richer.

Pembukaan kembali museum dianggap tepat untuk mencegah kerugian finansial. “Penutupan itu mahal untuk museum, karena jelas kami tidak ada pemasukan dari penjualan tiket,” kata Aquin.

"Kami membutuhkan dukungan pemerintah untuk membantu mendapatkan kembali anggaran yang seimbang," tambahnya.

"Sangat istimewa, terutama setelah berbulan-bulan terkunci, dapat melihat rekan kerja kami lagi, dapat melihat karya seni museum dan pameran baru yang dipresentasikan kepada publik," kata supervisor layanan pelanggan Louis-Philippe Ouellette .

"Museum di atas segalanya, di masa-masa sulit ini, bisa menjadi pelarian dari kehidupan sehari-hari," tambah pria berusia 24 tahun itu. (AFP/M-4)

BERITA TERKAIT