Wilayah Almaty, Kazakhstan selalu tertutup es tebal saat musim dingin tiba. Namun, cuaca buruk tidak lantas menghentikan ribuan orang untuk mengunjungi 'gunung es' di daerah itu.
Berdiri setinggi 14 meter, struktur beku berbentuk kerucut yang terbentuk di atas mata air bawah tanah menjadi destinasi wisata dadakan desa Kegan dan Shrganak, di Almaty, yang terletak sekitar empat jam dari ibu kota Kazakhstan, Nursultan.
Penduduk lokal menyebutnya sebagai 'gunung berapi es', meski bukan gunung berapi sungguhan tapi efek semburan air pada situs ini sering dianalogikan oleh warga lokal seperti asap yang dimuntahkan dari gunung berapi.
Formasi es yang menyerupai gunung ini diketahui telah terbentuk sejak tahun lalu dan menjadi destinasi yang cukup ramai saat musim dingin tiba.
"Secara umum, ini adalah air artesis yang menyembur dari tanah. Di musim panas, kawasan ini merupakan taman hijau," papar Samal Zhainak, seorang warga lokal setempat seperti dilansir dari dailymail.co.uk, Senin (8/2).
"Namun di musim dingin, pemandangan di lokasi ini berubah dengan adanya [gunung es] setinggi menjadi 14 meter yang mampu menciptakan lokasi yang indah untuk berfoto ria dan merayakan pergantian tahun," imbuhnya.
Pada Februari 2020, struktur serupa juga ditemukan oleh ahli meteorologi Amerika, Ernie Ostuno di dekat Danau Michigan. Ernie menemukan gundukan es berbentuk kerucut itu pada hari Minggu di Oval Beach, Saugatuck, Michigan.
Sama seperti gunung es di Kazakhstan, formasi gundukan (gunung es) di Michigan juga dapat menyemburkan air, terutama saat mendapatkan dorongan dari gelombang di bawah lapisan es dari danau yang membeku. (DailyMail/M-2)