BOY band Korea paling populer saat ini, BTS selalu menuangkan emosi dan perasaan mereka dalam menciptakan musik, buat menyembuhkan diri mereka sendiri dan mungkin juga dunia.
Pada single solonga "Abyss" yang dirilis untuk ulang tahunnya tahun lalu, anggota tertua band itu, Jin (Kim Seokjin) mengungkapkan perasaannya tentang kecemasan dan keputusasaan. “Apakah benar bagiku untuk menjadi pusat dari semua pujian dan penghargaan ini ketika ada begitu banyak orang yang lebih menyukai musik dan lebih baik daripada aku?,” ujarnya.
Lirik lagu ini mengungkapkan pergulatan batinnya akibat dampak covid-19 karena ia merasa sebagian hidupnya telah hilang.
Dalam lagu 'Abyss' ini, Jim seperti ingin berbagi tentang dampak pandemi ini, terutama pada kesehatan mental. Lagu ini mendorong orang untuk membayangkan dunia yang lebih cerah melalui ekspresi kreatif, dan demi pemulihan, tidak hanya bagi penciptanya tetapi juga pendengar.
Dalam lagu "Blue & Grey" dari album BE milik BTS yang dirilis November tahun lalu, pendengar juga dapat melihat bahwa mereka menggunakan gambar warna-warni untuk mengekspresikan emosi mereka pada kesehatan mental.
Seperti dikutip situs Koreaboo.com, Kamis (4/2), seorang psikiater bernama Dr. Oh Jin Seung, mengungkapkan bahwa dari semua mekanisme mengatasi stres, BTS tampaknya menggunakan sublimasi sebagai cara untuk menyalurkan kesulitan mereka ke dalam seni. (AFP/M-4)