ELON Musk, Selasa (29/8), mencabut larangan iklan politik di Twitter yang diterapkan untuk mencegah maraknya misinformasi sebelum platform media sosial itu dibeli miliarder tersebut.
Menyambut kembali pesan politik yang kemungkinan tidak benar ke Twitter terjadi kurang dari sepekan setelah mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengunggah cicitan pertamanya sejak Januari 2021.
Trump mengunggah foto saat dia ditahan di Georgia. Hal itu menandai kembalinya Trump ke platform yang menjadi corong favoritnya selama berada di Geung Putih.
Baca juga: Twitter Luncurkan Lowongan Pekerjaan untuk Perusahaan Terverifikasi
Foto itu merupakan unggahan pertama Trump sejak beberapa hari usai pendukungnya menyerbu gedung Capitol di Washington untuk mencegah pengesahan Joe Biden sebagai Presiden AS.
Kala itu, Twitter secara permanen membekukan Trump selepas kerusuhan pada 6 Januari dengan menyebut mantan Presiden AS itu telah melanggar kebijakan Twitter yang mengglorifikasi kekerasan setelah dia mengklaim dirinya dicurangi di Pemilu AS.
Musk, yang membeli Twitter pada tahun lalu, mencabut pembekuan Trump pada November 2022 namun mantan Presiden AS itu memilih untuk menggunakan platform media sosial miliknya Truth Social meski lebih sedikit pengikutnya.
Baca juga: Twitter/X Minta Jurnalis Tulis Berita Langsung di Platform
Twitter, dalam blog mereka, mengatakan mengizinkan iklan politik, dimulai dari AS, merupakan bukti komitmen mereka terhadap kebebasan berbicara.
Meski begitu, Twitter menegaskan tetap melarang promosi yang tidak benar atau informasi yang salah termasuk pernyataan tidak jelas yang bisa menghilangkan kepercayaan terhadap Pemilu. (AFP/Z-1)