17 May 2023, 12:00 WIB

NEC Hadirkan Solusi untuk Perbankan dan Jasa Keuangan di FEKDI


Budi Ernanto | Teknologi

DOK IST
 DOK IST
Presdir NEC Indonesia Joji Yamamoto mendampingi Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyaksikan NEC Face Recognition untuk e-KYC.

PT NEC Indonesia (NEC Indonesia) menampilkan rangkaian solusi keuangan digital untuk layanan perbankan dan jasa keuangan di Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia (FEKDI) 2023 pada pekan lalu di JCC, Senayan, Jakarta.

FEKDI merupakan ajang yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia (BI), Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, serta sejumlah kementerian/lembaga terkait untuk mendorong inisiatif, strategi, maupun inovasi, serta mendukung percepatan transformasi digital di industi ekonomi keuangan digital.

BI seperti diketahui berkomitmen untuk menjadikan ekosistem sistem pembayaran menjadi episentrum ekonomi keuangan digital Indonesia, melalui Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia (BSPI) yang menyatukan visi sejak 2019.

Hadirnya QRIS, BI-FAST, dan Standar Nasional Open API (SNAP) menyatukan satu nusa dan bahasa konektivitas pembayaran, serta dalam semangat satu bangsa Indonesia melalui konsolidasi antara industri pembayaran dan e-commerce membentuk bangsa digital.

Baca juga: Belajar dari Kasus BSI, Pengamat Nilai Perbankan Perlu Miliki Pertahanan Siber yang Kuat

Melalui FEKDI, setiap pihak memperkuat akselerasi sinergi dan inovasi menuju Indonesia Maju. Dengan digitalisasi, masyarakat dapat melakukan transaksi ekonomi keuangan di mana saja.

Berangkat dari kolaborasi NEC dengan Indonesia Digital Industry Center 4.0 (PIDI 4.0) yang merupakan sebuah fasilitas holistik yang dibangun sebagai solusi satu atap untuk penerapan industri 4.0 di Indonesia, NEC menghadirkan rangkaian solusi dan teknologi keuangan digital, termasuk e-KYC dengan teknologi pengenalan wajah dari NEC, solusi wealth management, dan platform data science yang dapat mendukung inovasi ekonomi dan keuangan digital di Indonesia di booth PIDI 4.0.

Presiden Direktur NEC Indonesia Joji Yamamoto mengatakan, “Saat ini, hampir semua lembaga keuangan menyediakan layanan digital untuk selalu terhubung dengan pelanggannya setiap saat. Hal tersebut membutuhkan tingkat keamanan yang dapat diandalkan oleh semua pihak."

Baca juga: OJK: Stabilitas Jasa Keuangan Terjaga, Kinerja Intermediasi LJK Meningkat

"Biometrik dapat menjadi solusi untuk menangkal semua kejahatan transaksi perbankan yang disebabkan oleh pengelabuan (phishing), ataupun penggunaan identitas sintetis.”

Masih dituturkan Joji, pihaknya telah mendampingi berbagai lembaga keuangan di banyak negara dalam perjalanan transformasi digital mereka. Dengan menerapkan solusi e-KYC dari NEC, aspek keamanan dan kenyamanan yang disediakan oleh layanan keuangan digital dapat ditingkatkan untuk memberikan pengalaman positif bagi nasabah dalam menikmati layanan yang sesuai dengan gaya hidup mereka.

 

BERITA TERKAIT