MARAKNYA dunia digital menjadi era baru bagi dunia marketing untuk terus eksis di tengah gempuran teknologi. Pergeseran tren penjualan online membutuhkan talenta yang mampu bersinergi dengan kemampuan teknologi. Untuk itulah, JNE berkolaborasi dengan Jagoan Digital untuk mencetak online seller melalui program Expresspreneur. Para peserta merupakan karyawan JNE yang ingin melek digital dan mengikuti perkembangan bisnis online.
"Kami melihat kemampuan digital karyawan sangat penting karena bersinggungan dengan langsung bisnis JNE yang banyak melayani bisnis online. Dengan pemahaman dan kompetensi digital yang baik, kami tentu berharap karyawan JNE dapat memberikan pelayanan yang optimal kepada pelanggan," papar Ninil Indrasari, Kepala Cabang Utama JNE Surabaya, tentang program Expresspreneur yang diadakan Sabtu (24/9).
Tujuan kolaborasi bersama Jagoan Digital dalam program Expresspreneur yaitu mencetak lebih banyak online seller baik dari internal JNE maupun UMKM sehingga dapat bertransformasi digital lebih cepat melalui pelatihan yang aplikatif. Untuk saat ini peserta merupakan karyawan JNE yang ingin melek digital dengan mengikuti perkembangan bisnis online. Namun ke depan program ini akan dikembangkan untuk peserta dari luar JNE, baik dari UMKM, mahasiswa, dan umum.
JNE memandang dunia digital memegang peranan penting untuk peningkatan omzet. Ini seiring perkembangan teknologi informasi dan didukung oleh kebijakan pemerintah yang terus mendukung pemasaran melalui digital. "JNE tentu ingin menjadi bagian penting untuk mendukung pelaku usaha yang memanfaatkan teknologi," imbuh Ninil. Dia menyebut pemanfaatkan teknologi ada di berbagai lini, seperti kemudahan transaksi bagi pelanggan menjadi beberapa upaya yang terus dilakukan JNE untuk terus mengikuti perkembangan dunia digital.
Jagoan Digital sebagai salah satu platform pelatihan era teknologi milenial menangkap peluang ini untuk berkontribusi pada literasi dunia digital. "Kami melihat pergeseran tren cara penjualan sudah beberapa tahun terakhir bahwa memasarkan produk apapun telah menggunakan platfrom teknologi, mulai IG, Tik Tok, FB ads, WhatsApp business. Peluang ini yang terus kami gelorakan agar kontribusi ekonomi semakin meningkat dengan kolaborasi di dunia penjualan secara digital mengingat jangkauannya akan semakin luas," ungkap Risky Mulya Wardhana, CEO Jagoan Digital.
Pihaknya menyebut peluang marketing secara digital justru menjadi kesempatan bagi berbagai pihak untuk mengambil kesempatan ini untuk memanfaatkan teknik penjualan secara lebih luas melalui platform digital. Pasalnya, strategi pemasaran yang luas membuat pemilik brand dituntut mampu memperhatikan tren dunia marketing yang terus berkembang secara dinamis. Tren penjualan menggunakan teknik digital marketing tentu tidak hanya mampu menjangkau pembeli lebih banyak, tetapi merangsang kreativitas seluruh pelaku ekonomi untuk menciptakan peluang bisnis memanfaatkan teknologi.
Kondisi ini didukung pandemi yang membuat siapapun memilih menggunakan teknologi untuk proses jual beli, sehingga teknik digital menjadi hal yang mutlak. "Konten digital marketing saat ini banyak disukai dengan konten gambar yang bergerak, dimana bentuk dari konten vidionya semakin beragam agar menarik produk apapun yang ditawarkan. Peluang ini yang kami harapkan bisa dikuasai lebih banyak pelaku bisnis ekonomi maupun UMKM untuk berkontribusi bagi peningkatan ekonomi," imbuh Risky tentang kontribusi digital marketing pada ekonomi.
Dia memberi contoh, barang dari Indonesia dengan sentuhan teknik digital marketing yang baik bisa dibeli dengan mudah di mancaranegara, begitu juga sebaliknya. Risky menyebut perkembangan teknologi mempermudah manusia untuk mencari barang dengan menggugah gambar ke mesin pencarian memanfaatkan google image, google lens menggunakan berbagai platform teknologi. (RO/OL-14)