02 July 2022, 07:45 WIB

Megaproyek nan Ambisius


Putri Rosmalia | Teknologi

AFP/PATRICK PLEUL
 AFP/PATRICK PLEUL
Elon Musk. 

DINYATAKAN sebagai orang terkaya di dunia pada 2022 versi Forbes tak membuat Elon Musk menyantai dalam membangun berbagai bidang usaha baru. Kekayaannya yang mencapai sekitar Rp3 kuadriliun itu justru semakin membuatnya berambisi melakukan berbagai terobosan dan menciptakan hal baru yang tak jarang dianggap banyak orang mustahil.

Saat ini, berbagai proyek raksasa tengah dijalankan oleh perusahaan-perusahaan milik Musk. Tak hanya di Bumi, beberapa di antaranya merupakan proyek angkasa luar yang dikerjakan oleh salah satu perusahaan miliknya, SpaceX.

Sebelum menjadi sangat kaya dan terkenal, Musk merupakan pemuda biasa yang lahir dan menjalani kehidupan remajanya di Afrika Selatan. Ingin memperbaiki hidup, ia lantas pindah ke Kanada setelah lulus sekolah menengah atas. Di sana ia memulai kariernya secara mandiri di dunia teknologi komputer dan pemrograman.

Namanya mulai diperhitungkan sejak berhasil membuat sebuah perangkat lunak petunjuk perkotaan. Perangkat lunak bernama Zip.2 tersebut diciptakan Musk bersama saudaranya, Kimbal Musk, pada 1996. Berkat Zip.2, kekayaan Musk mulai meningkat hingga mencapai puluhan juta dolar AS.

Peran Musk semakin diperhitungkan di dunia teknologi setelah ia berhasil membuat PayPal di 1998. Musk membuat PayPal di bawah perusahaan barunya X.com dan bekerja sama dengan perusahaan bernama Confinity. Kehadiran PayPal merupakan titik balik dunia finansial global. Sejak saat itu pembayaran digital mulai diandalkan.

Setelah Zip.2 dan PayPal, Musk terus mendirikan berbagai perusahaan dan proyek bernapaskan teknologi supercanggih hingga saat ini. Mulai dari SpaceX, Tesla, OpenAI, Neuralink, hingga The Boring Company.

Masing-masing saat ini tengah menjalankan proyek berbujet sangat tinggi dengan berbagai target yang tak jarang disebut sebagai proyek mustahil untuk dibangun manusia. Mulai dari proyek pipa raksasa sebagai alat transportasi supercepat, robot humanoid, hingga permukiman di antariksa.

Berikut ini adalah perusahaan-perusahaan milik Musk dan proyek-proyek besar mereka .

 

SpaceX

SpaceX merupakan perusahaan eksplorasi ruang angkasa yang didirikan Musk di 2002. Bermarkas di California, AS, SpaceX telah menjalankan misi-misi angkasa luar yang memukau dunia dalam beberapa tahun terakhir. SpaceX menjadi perusahaan eksplorasi angkasa luar swasta pertama yang berhasil mendaratkan roket mereka di International Space Station (ISS).

Menggunakan roket SpaceX Dragon, pada September 2021, empat turis angkasa luar berhasil kembali ke Bumi dengan selamat setelah menghabiskan tiga hari di orbit Bumi. Itu juga menjadi misi angkasa luar pertama yang tidak disertai astronaut profesional.

Tak hanya wisata angkasa luar, SpaceX juga tengah gencar meluncurkan satelit internet buatan mereka, Starlink. Hingga medio tahun ini, ditaksir ada lebih dari 2.000 satelit Starlink di angkasa luar. Tak sedikit yang memprediksi dalam waktu dekat SpaceX akan menguasai ranah satelit internet global melalui Starlink.

Jika dua hal yang dilakukan SpaceX tersebut sudah terdengar luar biasa, ternyata masih ada beberapa proyek luar angkasa SpaceX yang lebih mencengangkan. Di antaranya rencana pembangunan stasiun angkasa luar baru sekaligus pusat bisnis angkasa luar, juga sebuah permukiman di Planet Mars.

“Saat ini targetku adalah agar SpaceX bisa segera membawa manusia mencapai Mars dan aku menargetkannya akan tercapai paling lama dalam lima tahun ke depan,” ujar Musk pada space.com (14/12/2021).

Proyek-proyek SpaceX tersebut tentu saja tidak berbiaya murah. SpaceX bahkan menjadi perusahaan rintisan dengan nilai valuasi saham paling tinggi di AS. Hingga Mei 2022 nilai valuasi SpaceX mencapai lebih dari Rp1.800 triliun.

 

Tesla

Setahun setelah mendirikan SpaceX, pada 2003 Musk membangun Tesla. Tesla merupakan perusahaan otomotif bertenaga listrik.

Saat ini, ada setidaknya empat model mobil Tesla yang tersebar di berbagai negara. Keempatnya ialah Tesla Model S, Model 3, Model X, dan Model Y. Harga mobil-mobil listrik keluaran Tesla bervariasi dari Rp1 miliar hingga Rp4 miliar.

Namun, meski berawal sebagai perusahaan otomotif, Tesla terus dikembangkan untuk bisa memproduksi berbagai produk lain. Di antaranya panel surya pintar yang tidak hanya dapat menjadi sumber listrik ramah lingkungan, tetapi juga dapat terintegrasi dengan sistem rumah pintar.

Musk juga baru saja mengumumkan keseriusannya dalam membuat robot humanoid di bawah perusahaan Tesla. Robot humanoid bernama Optimus tersebut direncanakan akan diluncurkan ke publik pada September mendatang. Optimus disebutkan Musk memiliki tinggi sekitar 173 cm dengan bentuk layaknya manusia.

Optimus diciptakan untuk bisa menjadi teman yang dapat membantu berbagai kegiatan manusia. Mulai dari mengambil dan merapikan barang hingga memerbaiki berbagai benda. Musk bahkan optimistis Optimus akan menjadi produk paling berharga dari Tesla di masa yang akan datang.

 

OpenAI

OpenAI merupakan sebuah laboratorium teknologi yang secara khusus dibangun Musk untuk meneliti tentang kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI). Berdiri sejak 2015, OpenAI bukan berbentuk perusahaan, melainkan organisasi nirlaba yang hasil penelitiannya didedikasikan untuk dunia teknologi global.

Organisasi ini didirikan Musk karena ketakutannya akan kemampuan AI yang menurutnya sangat luar biasa dan melampaui otak manusia. Ia merasa khawatir kecanggihan AI tersebut dapat dimanfaatkan oleh pihak tak bertanggung jawab untuk melakukan hal yang merugikan manusia.

Karena itu, ia mendirikan OpenAI dengan harapan dapat menjadi wadah untuk meneliti AI dan menghadirkan AI yang menguntungkan manusia dan mengurangi impak negatifnya. Sejak 2018, Musk sudah tak lagi menjadi pimpinan di OpenAI. Ia memutuskan untuk hanya menjadi donatur.

Saat ini OpenAI mendapat dukungan dari berbagai prusahaan teknologi lain, termasuk Microsoft. OpenAI juga menyediakan berbagai sistem AI yang dapat digunakan oleh publik secara gratis.

 

Neuralink

Neuralink merupakan perusahaan neuroteknologi yang didirikan Musk di 2016. Perusahaan ini adalah bentuk ambisinya agar manusia dapat berkomunikasi atau mengendalikan mesin dan komputer dengan hanya menggunakan pikiran.

Meski tak secepat keinginan awal Musk, sejak 2016 Neuralink terus memberikan progres. Pada 2020, sebuah cip bernama Link dapat ditanam pada otak seekor babi bernama Getrude. Hasil penanaman tersebut menunjukkan hasil positif, para peneliti berhasil merekam setiap aktivitas otak babi tersebut melalui cip. Mereka juga bahkan dapat mengendalikan suasana hati Getrude melalui cip itu.

Setelah pada babi, di April 2021 lalu Neuralink kembali memamerkan progres proyeknya kepada publik. Neuralink merilis video yang menunjukkan kemampuan sepasang monyet bermain bola pingpong digital hanya dengan mengandalkan pikirannya.

Musk mengungkapkan, Neuralink merupakan sebuah teknologi krusial yang akan memegang peranan penting di masa depan. Tak hanya memungkinkan manusia untuk bisa mengontrol kinerja mesin dan komputer dengan pikiran, tapi juga untuk membantu menyembuhkan beberapa penyakit, salah satunya tinitus.

Tinitus merupakan penyakit telinga berdenging yang umumnya diderita seseorang seumur hidup. Sejauh ini belum ada teknologi untuk menyembuhkan tinitus hingga 100%.

“Aku yakin dalam waktu kurang dari 5 tahun teknologi Neuralink akan bisa membuat teknologi menyembuhkan tinitus,” ujar Musk dalam akun Twitter-nya (24/4).

Cip buatan Neuralink disebut Musk juga akan memiliki kemampuan untuk memperbaiki dan menyeimbangkan sistem saraf otak manusia yang mengalami masalah. Hal itu akan dapat dilakukan dengan aliran elektroda yang dialirkan cip pada otak manusia tempat sistem tersebut tertanam.

 

The Boring Company

The Boring Company merupakan perusahaan konstruksi dan infrastruktur yang berfokus pada penyediaan produk transportasi dan akses jalan. Bukan seperti jalan pada umumnya, akses yang ditawarkan perusahaan tersebut dibuat dalam bentuk saluran atau lorong tertutup yang berfungsi layaknya jalan bebas hambatan. Baik di atas permukaan maupun di bawah tanah yang disebut Loop.

Melalui The Boring Company, Musk berambisi menghadirkan transportasi bebas hambatan dengan kecepatan tinggi di pusat-pusat perkotaan. Proyeknya transportasi supercepat yang bernama Hyperloop ditargetkan dapat menghadirkan transportasi berkecepatan tinggi hingga mencapai hingga seribu kilometer per jam.

Saat ini, The Boring Company telah berhasil membuat proyek lorong jalan bebas hambatan atau Loop bawah tanah di beberapa wilayah Las Vegas. Akses jalan tersebut dibuat di bawah aera Las Vegas Convention Center. Jalan berbentuk lorong futuristik yang hanya muat dimasuki satu buah mobil tersebut telah menjadi akses penting bagi warga Las Vegas di area tersebut.

Kehadiran proyek itu telah memangkas waktu tempuh di sekitar Las Vegas Convention Center yang awalnya bisa lebih dari 30 menit menjadi hanya 3 menit saja.

Proyek Loop saat ini tengah dalam progres untuk kembali dibangun di beberapa wilayah lain AS, salah satunya di Texas. Sementara itu, untuk Hyperloop, dikatakan Musk masih butuh penelitian lebih lanjut. Meski begitu, ia sangat yakin Hyperloop akan dapat terwujud dalam waktu yang tak lama lagi. (Tesla.com/The Verge/Bloomberg.com/M-2)

 

BERITA TERKAIT