PADA November 2020 Indonesia dipercaya memimpin Perjanjian Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP). Perjanjian RCEP merupakan kesepakatan regional trading block terbesar di dunia yang meliputi 30% dari PDB dunia, 27% dari perdagangan dunia, 29% dari investasi asing langsung dunia, dan 29% dari populasi dunia.
Pada November 2021, Indonesia membuktikan diri mampu menjadi pionir di Forum Negara Pulau dan Kepulauan atau Archipelago and Island State Forum (AIS). AIS Forum dirancang sebagai forum terbuka dan inklusif yang akan menjadi simpul kerja sama dan kolaborasi konkret berbagai negara-negara pulau dan kepulauan di seluruh dunia.
Pada 2022, Indonesia menjadi pemimpin yang menggelar KTT Group of Twenty (G20). G20 adalah forum multilateral strategis yang menghubungkan negara-negara maju dan berkembang di dunia. Di kesempatan istimewa ini, Indonesia merupakan negara berkembang pertama yang menjadi presiden KTT G20 sepanjang sejarah 16 tahun pergelaran forum internasional ini. Alasannya, dalam 20 tahun terakhir hingga sebelum pandemi, pertumbuhan ekonomi Indonesia di atas rata-rata pertumbuhan ekonomi global.
Di tahun depan, Indonesia kembali menjadi Ketua ASEAN. Keketuaan yang ke-4 ini akan menjadi tantangan tersendiri di tengah masih berlangsungnya pandemi covid-19, transformasi ekonomi digital, perkembangan ilmu pengetahuan, dan industri digital yang sangat pesat. Salah satu industri digital yang sedang marak yakni gim dan esports. Dalam membangun kekuatan ekonomi baru, kita patut melirik industri gim atau esports. Menurut World Economic Forum, esports membawa industri gim tumbuh kuat ke level berikutnya sejak covid-19 melanda. Saat kita mempersiapkan diri untuk yang terburuk dari covid-19, ternyata kita masih bisa menjaga ekonomi terus bergulir, salah satu penggeraknya melalui industri gim.
Data lain menyebutkan bahwa 90% populasi di Asia Tenggara ialah pemain esports dan 145 juta pemain berasal dari Indonesia. Angka ini membuktikan setengah penduduk Indonesia bermain gim. Ini berarti Indonesia memiliki potensi yang besar untuk bisa semakin mengembangkan pertumbuhan ekonomi lewat industri gim dan esports. Di sinilah Anantarupa Studios ikut serta berkontribusi melalui gim Lokapala. Gim garapan Anantarupa Studios ini ialah gim MOBA pertama se-Asia Tenggara buatan Indonesia yang terinspirasi dari kisah dan tokoh sejarah maupun mitologi dan kebudayaan Nusantara.
Hadirnya Lokapala (loka= dunia, pala= pelindung) terinspirasi dari relief yang terpahat pada Balustrade Candi Borobudur. Relief ini menggambarkan tentang para pelindung dunia dari masing-masing asalnya dan diletakkan pada arah mata angin tertentu. Konsep relief ini juga tergambarkan pada Candi Prambanan dan dikenal sebagai Astadikpala atau delapan pelindung atau pelindung arah mata angin. Sekitar 870 M, satu kitab/kakawin dituliskan dan termuat serat Rama yang berisikan wejangan untuk memimpin kerajaan. Wejangan ini memuat konsep Astabratha (Sansekerta, asta= delapan, bratha= sifat/perilaku), yang membahas perilaku-perilaku delapan pelindung di tiap arah mata anginnya. Astabratha kemudian menjadi junjungan para pemimpin di masa-masa itu agar dapat bertindak baik dan benar dalam kedudukan dan tanggung jawabnya.
Jika ditarik kembali, para pemimpin di masa itu, zaman Mataram Kuna, dapat dikatakan menghayati nilai-nilai ini. Terbukti dengan masa kejayaan Mataram Kuna dan pengaruhnya pada daerah-daerah sekitarnya. Kerajaan Sriwijaya memiliki kekuatan politik, ekonomi budaya, maupun agama yang cukup berpengaruh di kawasan Asia Tenggara bahkan sampai Asia Pasifik. Di masa kepemimpinan Majapahit pun, Nusantara menjadi satu dan maju bersama-sama menjadi kekuatan yang utuh. Pengaruh Majapahit juga menjadi salah satu yang terkuat di Asia Tenggara dan diakui kerajaan lain.
Baca juga: Gim Sky: Children of the Light Tawarkan Petualangan Penuh Interaksi Sosial
Ivan Chen selaku CEO Anantarupa Studios menjelaskan bahwa Anantarupa Studios turut serta dalam pemajuan kebudayaan Nusantara sehingga Indonesia siap memimpin dunia. Melalui Lokapala, Anantarupa Studios memperkenalkan nilai-nilai kepemimpinan Nusantara kepada dunia yang sudah ada sejak 1.200 tahun lalu ketika Nusantara berada di puncak kejayaan yang cukup berpengaruh pada masanya. "Kami mau memberikan dampak postif melalui pendekatan ekonomi kreatif atau diplomasi budaya yang bisa menggandeng sektor industri lain melalui kolaborasi. Nanti Indonesia tidak hanya berdaulat dan kuat di atas kakinya sendiri, tetapi juga bisa merangkul negara lain untuk tumbuh dan maju bersama," ujarnya.
Semua fakta itu menunjukkan sebenarnya Indonesia sudah menjadi pemimpin dunia. Hanya, sekarang kita perlu menggunakan metode creative economy untuk mengubah nilai budaya menjadi nilai ekonomi yang memiliki dampak tidak disrupsi atau kolaborasi antarindustri dalam mendorong semua industri tumbuh bersama. Dengan momentun pencapaian kembali kepemimpinan ini, Indonesia memiliki tempat tersendiri di mata dunia dengan ciri khas kebudayaan yang menjadi nilai ekonomi baru untuk tumbuh bersama #growtogether. (RO/OL-14)