PENDIRI Institute of Social Economic Digital (ISED) Sri Adiningsih berpendapat, sektor digital akan berkembang semakin luas, khususnya metaverse.
Metaverse yang merupakan gabungan antara aspek realitas virtual (VR), realitas yang ditambahkan/augmented reality (AR), dan juga mata uang kripto ini diyakini akan menjadi tren kedepannya.
"Sudah ada konsultan mengembangkan metaverse di Indonesia, tinggal menunggu waktu akan berkembang karena ini sudah mulai," kata dia dalam acara Festival Pesona Kopi 'Jumpa Pakar' yang diselenggarakan Media Indonesia, secara virtual, Selasa (25/1).
Dukungan pengembangan metaverse ini, lanjut Sri, juga sudah diutarakan Presiden Joko Widodo yang berjanji menampilkan peran metaverse dalam ajang Presidensi G20 Indonesia 2022.
"Dukungan ini juga datang dari pernyataan Kepala Bappenas (Suharso Monoarfa) yang menyatakan ibu kota negara baru juga akan ada metaverse," ucapnya.
Baca juga : Layanan Kesehatan Berbasis Teknologi Kian Berkembang di Tanah Air
Selain itu, Sri juga menyinggung soal keberadaan aset digital, Nonfungible token (NFT) yang tengah hangat dibicarakan publik usai pemuda bernama Sultan Gustaf Al Ghozali atau dikenal Ghozali Everyday menjual 932 swafoto NFT di marketplace OpenSea.
"Kisah Ghozali ini menarik sekali. Indonesia sekarang sudah ada marketplace untuk NFT. Virtual ekonomi tengah berkembang di Indonesia," imbuhnya.
Menurut Ekonom Universitas Gadjah Mada (UGM) ini, digitalisasi yang fleksibel bisa menjadi sarana pemerataan kemajuan dan kesejahteraan jika disiapkan dengan baik.
"Tapi bisa meningkatkan ketimpangan jika tidak disiapkan dengan baik," pungkasnya. (OL-7)