SAAT ini, digitalisasi menjadi keniscayaan dalam dunia usaha. Terlebih, berbagai perubahan yang menjadi pandemi Covid-19 semakin mengakrabkan masyarakat dengan digitalisasi.
Karenanya, mengikuti perkembangan terkini, perusahaan pembiayaan PT Mandala Multifinance Tbk (Mandala Finance) juga melakukan transformasi digital sebagai salah satu strategi pengembangan bisnis dan peningkatan layanan bagi masyarakat.
Direktur Teknologi Informasi Mandala Finance, Felix Nugroho, menjelaskan, salah satu bentuk transformasi digital itu antara lain penggunaan aplikasi Mantis yang mempermudah masyarakat dalam memperoleh pembiayaan.
Saat ini, pengguna Mantis mencapai 30.000 yang didominasi kaum milenial dan generasi Z.
“Dengan aplikasi Mantis, kami bisa menjangkau masyarakat di seluruh daerah, termasuk di wilayah pelosok yang jauh dari cabang offline kami,” ujar Felix dalam keterangan pers, Sabtu (22/1).
Saat ini, Mandala Finance memiliki 274 cabang yang tersebar dari Sumatra hingga Papua.
"Dengan Mantis, kami seperti memiliki lebih banyak lagi cabang. Pasar kami selama ini sangat baik terutama di Indonesia timur seperti Sulawesi, Maluku, Papua," jelasnya.
"Sekitar 50% pembiayaan kami tersalurkan di wilayan timur ini, kemudian disusul Sumatera, Jawa Barat, Jawa Timur, dan Kalimantan," imbuh Felix.
Ia menambahkan, transformasi digital tidak hanya diterapkan pada sisi front end (penjualan/layanan nasabah), tetapi bersifat end to end, mencakup keseluruhan unit bisnis.
Pada kesempatan sama, Diretur Bisnis Mandala Finance, Christel Lasmana, mengungkapkan, perusahaan telah berinvestasi untuk digitalisasi sebesar Rp20 miliar pada 2021 lalu. Nilai itu merupakan 70 persen dari total capital expenditure (capex).
"Investasi tersebut masih bersifat pondasi saja, tahun ini investasi untuk transformasi digital kami tingkatkan lagi menjadi sekitar Rp50 miliar,” katanya.
Terkait dengan penyaluran pembiayaan, penyaluran untuk pembelian sepeda motor masih mendominasi. Pada akhir 2021, jumlah pembiayaan yang disalurkan mencapai Rp5 triliun, mayoritas untuk pembelian sepeda motor baru maupun bekas.
“Sepeda motor masih banyak dibutuhkan masyarakat, baik untuk lifestyle maupun kebutuhan usaha produktif. Untuk tahun ini, kami menargetkan penyaluran pembiayaan sebesar Rp6,8 triliun,” papar Christel.
Berdiri sejak 1997, hingga saat ini Mandala Finance telah membantu hampir 8,5 juta masyarakat Indonesia melalui penyediaan pembiayaan untuk berbagai macam kebutuhan.
Seperti, pembiayaan sepeda motor, kredit pembiayaan multiguna, elektronik dan furniture, hingga pembiayaan untuk UMKM. (RO/OL-09)