KELOMPOK suporter Persebaya Surabaya, Bonek, mengapresiasi langkah PSSI bersama Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-Pera) yang akan merenovasi stadion Gelora Bung Tomo (GBT) selepas laga Persebaya kontra Arema, Sabtu (23/9). Langkah itu dinilai solusi yang tepat untuk mempersiapkan Piala Dunia U-17 dengan tetap memperhatikan aspirasi klub.
Sebelumnya, Persebaya terancam tak bisa menggunakan GBT untuk pertandingan Liga 1 melawan Arema FC yang dijadwalkan 23 September mendatang. Pasalnya, GBT akan direnovasi untuk persiapan Piala Dunia U-17. Namun, Kementerian PU-Pera kemudian mencabut sterilisasi pada Selasa (19/9). Alhasil, Pertandingan Persebaya vs Arema bisa digelar di GBT.
"Kita mengapresiasi pemerintah yang sudah mau mendengar aspirasi publik Kota Surabaya, baik Ketua Umum PSSI, Kementerian PU-Pera, Wali Kota Surabaya, dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) sebagai operator," ujar perwakilan Bonek, Alex Tualeka, Selasa (19/9).
Baca juga: FIFA Targetkan Pemerataan Penonton Piala Dunia U-17
Selain hal itu sesuai aspirasi, Alex menilai langkah itu juga memberi kesempatan bagi semua pihak yang sedang bersiap menyambut laga besar Liga 1.
"Apresiasi atas langkah bijak mereka semua yang sangat responsif untuk mau mengambil kebijakan yang sesuai dengan aspirasi publik para pecinta Persebaya," kata Alex.
Baca juga: Kapolri-Erick Thohir Bahas Persiapan Pengamanan Piala Dunia U-17
Bonek juga menegaskan bahwa mereka sangat antusias menyambut Piala Dunia U-17. Apalagi, laga pembukaan sekaligus lokasi timnas Indonesia berlaga akan berlangsung di Surabaya. "Sejak awal ketika kami mendengar Piala Dunia U-17 itu pembukaannya akan di Surabaya itu teman-teman Bonek menyambut positif dan menyiapkan langkah untuk menyukseskan Piala Dunia," ujar Alex.
Di tempat terpisah, Ketua Umum PSSU Erick Thohir mengungkapkan bahwa renovasi GBT akan mulai dilakukan pada 24 September, sehari setelah duel Persebaya vs Arema.
"Kemarin saya diskusi dengan pihak Pak Basuki Kementerian PU-Pera dan juga PT LIB, memang kembali kami mesti apresiasi yang ada di Jawa Timur sehingga mundurnya, kan, cuma sehari. Artinya tanggal 24 (September) stadion itu sudah tidak bisa dipergunakan lagi," kata Erick.
Erick mengatakan Persebaya akan berdiskusi lebih lanjut dengan PT LIB selaku operator liga terkait jadwal laga kandang. Pilihannya ada dua, jadwal diubah atau bermain di stadion lain
"Ini juga bagian bagaimana kami mendorong, dari pada animo masyarakat yang ada di Surabaya untuk bisa mendukung full dari pada keberadaan Timnas," lanjut Erick. (Mal/Z-7)