Kelompok suporter Aremania mengapresiasi perhatian dan bantuan yang diberikan Ketua Umum PSSI Erick Thohir kepada mantan kiper tim nasional dan Arema FC Kurnia Meiga. Bantuan yang langsung diberikan Erick dipuji Aremania sebagai bentuk kepedulian seorang pemimpin terhadap nasib dan kesulitan mantan pemain tim nasional.
"Bagi kami di Aremania, Kurnia Meiga adalah kiper legenda. Ia salah satu kiper terbaik yang pernah dimiliki Arema FC. Kini ia tengah berjuang melawan gangguan penglihatan dan butuh bantuan serius," kata salah satu Aremania, Achmad Ghazali, Sabtu (20/5).
"Jika Ketua Umum langsung siap memberi bantuan, berarti sungguh peduli akan nasib mantan pemain. Apalagi, perhatian ini di tengah euforia sukses Timnas U-22 di SEA Games. Terima kasih pak Erick," lanjutnya.
Baca juga: Pemain Timnas U-22 dan Indra Sjafri Disiapkan untuk Asian Games 2023
Achmad mengaku mengenal Meiga sejak 2007 saat pertama kali dibawa sang kakak, Ahmad Kurniawan, yang juga penjaga gawang Arema. Kisah kedua kakak beradik yang sama-sama menjaga gawang Arema FC ini menarik, termasuk perjalanan dan usaha keras Kurnia Meiga untuk menggantikan posisi kakaknya sebagai kiper utama klub tersebut.
Menurut pria yang akrab disapa Cak Achmad itu, Kurnia Meiga melakoni laga terakhir Bersama Arema saat melawan Barito Putra di Banjarmasin pada musim Liga 1 2017/2018. Setelah laga tersebut dan sekembalinya ke Malang, pria kelahiran 7 Mei 1990 harus pensiun dari sepak bola, setelah mengidap penyakit mata Papilledema pada 2017. Kini Meiga tinggal di daerah Cijantung, Jakarta Timur bersama istrinya, Azizah.
Baca juga: Bali United Gaet Penjaga Gawang Baru Asal Brasil Adilson Maringa
"Sebelum muncul berita terakhir bahwa Meiga akan menjual koleksi medali, kami di Malang, baik melalui Pemda, ikatan mantan pemain Arema, hingga suporter sudah membantu, baik lewat pengumpulan dana, aksi sosial, dan juga pertandingan eksebisi untuk donasi dana. Dengan adanya perhatian dari pak Erick dan juga PSSI, kami yakin semua kesulitan Meiga akan sangat berkurang," lanjutnya.
Hal senada juga diungkapkan suporter Arema FC lainnya, Awang Karta yang menilai sudah selayaknya Meiga sebagai mantan kiper Arema dan punggawa timnas Indonesia mendapatkan tali asih dari pemerintah pusat, Pemda, rekan satu tim, dan manajemen Arema. Apalagi, Meiga pensiun dini saat berada di usia puncak sebagai penjaga gawang terbaik Arema dan Timnas Senior.
"Miris mendengar berita kehidupan Meiga untuk menafkahi keluarganya hingga mau menjual apa yang mereka miliki dari hasil jerih payah prestasi di sepakbola. OLeh karenanya, kami bersyukur dan berterima kasih jika PSSI, melalui Ketua Umum langsung memberi perhatian. Kami berharap, tak hanya pengobatan, jika perlu pihak PSSI dan pemerintah memberi lebih kepada Mega dan keluarganya untuk biaya hidup," cetus Ketua Komunitas Suporter Aremania Kanjuruhan itu.
Baik Achmad dan Awang sangat setuju dengan keinginan Erick Thohir untuk membentuk Yayasan PSSI. Saat bertemu atlet sepakbola senior pada ulang tahun PSSI ke 93, Erick berencana membuat Yayasan PSSI sebagai upaya jalan keluar membantu para pejuang sepak bola Indonesia yang mengalami kesulitan paska tak lagi merumput di lapangan hijau.
Dalam sebuah rekaman suara Erick Thohir yang diterima, ia mengaku prihatin mengetahui kondisi Kurnia Meiga yang melelang barang pribadi seperti piala, medali hingga jersey untuk pengobatan. Erick menyebut Kurnia Meiga sebagai pahlawan sepak bola Indonesia.
"Kurnia Mega, saya Erick Thohir. Saya membaca berita mengenai pahlawan sepak bola Indonesia, yaitu Anda, sedang mendapatkan kesulitan," ujar Erick.
Erick Thohir menyatakan PSSI dalam waktu dekat akan membuat sebuah yaysan. Dengan adanya yayasan, para atlet mau pun atlet sepak bola yang sudah pensiun bisa dibantu jika mengalami kesulitan.
Namun, ia menegaskan untuk sementara bisa membantu secara pribadi apa yang dibutuhkan Meiga. "Untuk saat ini, saya secara pribadi terbuka. Mohon sampaikan apa yang bisa saya bantu. Tetap semangat dan terus berjuang," kata Erick. (Z-11)