PENGAMAT sepak bola nasional Akmal Marhali meminta pihak yang membuat gaduh yang mengakibatkan Indonesia gagal jadi tuan rumah Piala Dunia U-20 harus bertanggung jawab. Menurutnya, keputusan FIFA itu menyakitkan dan membuat malu Indonesia di mata dunia.
"Mereka yang bikin gaduh dan menbuat kita batal jadi tuan rumah harus bertanggung jawab. Mereka harus bertanggung jawab secara moral. Harus minta maaf ke seluruh rakyat Indonesia," kata Akmal dalam keterangannya, Rabu (23/3) malam.
FIFA membatalkan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 yang rencananya digelar 20 Mei-11 Juni mendatang menyusul pertemuan hari ini antara Presiden FIFA Gianni Infantino dan Ketua Umum PSSI Erick Thohir.
Baca juga : FIFA Resmi Batalkan Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20
Keputusan itu kemungkinan melihat polemik penolakan keikutsertaan Israel oleh sejumlah pihak di turnamen sepak bola dunia kelompok umur 20 tahun itu.
Akmal menjelaskan, pihak-pihak yang menolak keikutsertaan Israel dan berujung dibatalkannya Indonesia jadi tuan rumah Piala Dunia U-20 harus meminta maaf ke seluruh pemain yang kehilangan mimpinya untuk tampil di piala dunia.
Baca juga : Erick Thohir: Saya Sudah Berjuang Maksimal
Keputusan itu, kata dia, membuat Indonesia gagal memegang teguh kepercayaan dan komitmen yang diberikan FIFA.
Akmal menambahkan pihak yang membuat gaduh bisa digugat melalui perwakilan kelompok atau class action karena sudah membuat kerugian materiil dan immaterial.
"Mereka membuat bangsa kita dipermalukan di mata dunia karena kepentingan ego sektoran kepentingan politik. Sungguh ini kejadian yang menyakitkan untuk bangsa Indonesia. Dan kejadian sangat memperihatinkan, kepentingan politik mengorbankan kepentingan banyak orang," kata Akmal. (Z-5)