HATI nurani 87 pemilik suara dalam Kongres Luar Biasa (KLB) Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) 2023, Kamis (16/2) akan menjadi kunci penentu masa depan sepak bola nasional. Perlu kebijaksanaan dari pemilik suara untuk memilih kandidat yang diisi lima calon ketua umum, 16 calon wakil ketua umum dan 55 calon anggota komite eksekutif (Exco) PSSI periode 2023-2027.
Pengamat sepak bola nasional Akmal Marhali mengharapkan kebijaksanaan para pemilik suara untuk memilih para pemimpin PSSI. KLB PSSI yang berlangsung di Jakarta itu harus dijadikan momentum perbaikan sepak bola nasional.
"Untuk kali ini saja, para pemilik suara tolong pilih berdasarkan hati nurani, jangan memilih berdasarkan seberapa besar uang saku yang didapat. Sepak bola harapan kita, bukan proyek. KLB ini jadi momentum untuk para pemilik suara membangun sepak bola nasional," kata Akmal saat dihubungi, Rabu (15/2).
Koordinator Save Our Soccer itu menjelaskan, tekanan publik sangat luas untuk perubahan sepak bola nasional. Apalagi, tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 135 korban jiwa semakin menguatkan bahwa federasi sepak bola Tanah Air itu harus berbenah.
"Besok akan jadi hari kebangkitan para voter (pemilik suara) atau juga hari keterpurukan para voter. Kalau salah pilih dan pilihan mereka tidak membuat perubahan sepak bola Indonesia, yang harus disalahkan pertama kali mereka (pemilik suara), jangan ketua umumnya," jelas Akmal.
Menurutnya, sepak bola Indonesia saat ini diisi tiga kelompok. Kelompok pertama, kata Akmal, para pejabat publik atau pengusaha yang inhin menaikan elektabilitas setelah menjadi pengurus PSSI. Kelompok kedua, lanjut dia, yakni penguasa sepak bola Indonesia yang bisa mengatur pertandingan atau bisa disebut mafia.
Sementara kelompok ketiga yakni kelompok orang yang penuh harapan akan prestasi timnas dalam hal ini suporter. Akmal berharap, pilihan pemilik suara tidak jatuh untuk para mafia yang kembali menjadi pengurus PSSI.
"Selama masih ada orang-orang bermasalah terpilih, jangan pernah berharap sepak bola nasional untuk berprestasi," kata Akmal.
Pelatih timnas Indonesia Shin Tae-yong juga punya harapan ke pengurus baru PSSI nanti. Pelatih asal Korea Selatan itu mengharapkan PSSI bisa lebih berkembang lagi. Tidak hanya dari segi kualitas sepak bolanya, melainkan juga dalam hal manajerial dan administrasi PSSI.
"Saya belum tahu siapa yang akan jadi ketua umum, tapi siapa pun yang jadi ketua umum, saya harap agar PSSI bisa lebih berkembang, bukan hanya pemain saja, tetapi administrasi PSSI juga harus berkembang," kata Shin di Jakarta, Rabu (15/2).
"Kita bersama-sama berkembang sehingga bisa ada efek sinergi yang baik bagi kita semua," lanjutnya.
Lima kandidat calon ketua umum PSSI yakni Erick Thohir dan LaNyalla Mattalitti, Fary Djamy Francis, Doni Setiabudi, dan Arief Putra Wicaksono akan bersaing di KLB PSSI nanti. Selain itu, ada 16 calon untuk mengisi dua wakil ketua umum, serta 55 calon yang berambisi menempati 12 tempat untuk jabatan anggota komite eksekutif (Exco). (OL-8)