31 January 2023, 15:54 WIB

Wacana Pembubaran Arema FC Diragukan


Akmal Fauzi | Sepak Bola

Antara
 Antara
Suporter Arema FC (Aremania) 

PENGAMAT sepak bola nasional Akmal Marhali,tidak yakin soal wacana Arema FC akan dibubarkan. Wacana ini muncul setelah terjadi kerusuhan di Kantor Arema FC di Malang, Jawa Timur Minggu (29/1). Menurut Akmal, wacana tersebut hanya ucapan diplomatis untuk mengambil simpati publik.

“Ini pernyataan diplomasi saja untuk mendapatkan simpati publik. Tidak mungkin Iwan Budianto (pemegang saham mayoritas Arema FC) akan membubarkan Arema,” kata Akmal dalam keterangannya, Selasa (31/1).

Seuai tragedi Kanjuruhan Oktober 2022, tim Singo Edan 'dikucilkan' saat kompetisi dilanjutkan pada putaran kedua. Mereka kesulitan mendapat home base atau kandang karena dilarang menyelenggarakan pertandingan sebagai tuan rumah akibat sanksi tragedi Kaniuruhan.

Beberapa wilayah seperti Magelang, Bantul, Yogyakarta, Semarang hingga Bali menolak Arema FC menjadikan tempat mereka jadi homebase. Penolakan terhadap Arema juga terjadi saat tim asal Malang tersebut mengalami insiden pelemparan batu oleh suporter saat bertandang ke markas PSS Sleman beberapa waktu lalu.

Arema FC terus mengalami kejadian buruk semenjak tragedi Kanjuruhan. Terbaru, kantor Singo Edan dirusak oleh sekolompok orang, Minggu (29/1)

Akmal menilai, minimnya komunikasi antara manajemen dan Aremania jadi penyebabnya. Manajemen Arema harusnya lebih peka dan peduli apa yang dibutuhkan Aremania terhadap kasus Kanjuruhan. Akmal juga menekankan, pemegang saham mayoritas Arema FC Iwan Budianto tidak memiliki keberanian untuk menyelesaikan masalah antara klub dan para suporternya.

"Pemilik saham mayoritas Iwan Budianto tidak sepatah kata pun bersuara terhadap tragedi kemanusiaan itu," kata Akmal.

Manajemen Arema FC mempertimbangkan untuk menempuh keputusan bubar apabila dianggap tidak kunjung kondusif. Hal ini diungkapkan Komisaris PT Arema Aremania Bersatu Berprestasi Indonesia (AABBI), Tatang Dwi Arfianto dalam menyikapi kondisi di Malang.

Jika benar akan bubar, sanksi berat terhadap Arema juga akan diterima. Dalam Pasal 7 Regulasi Kompetisi Liga 1 2022/2023 ytabg mengatur soal klub yang mengundurkan diri setelah kompetisi dimulai, Arema harus membayar denda Rp5 miliar karena mundur di putaran kedua.

Arema FC juga perlu membayar kompensasi kepada beberapa pihak terkait terhadap kerugian yang timbul dan dialami oleh Klub lainnya, PSSI, PT Liga Indonesia Baru (LIB), sponsor, televisi dan pihak terkait lainnya. Besarannya ditentukan oleh PT LIB selaku operator liga.

Arema FC juga terancam dilarang tampil di Liga 1 selama dua musim mendatang setelah mengundurkan diri. Mereka hanya bisa berkompetisi di turnamen yang ditentukan oleh PSSI.

Tak hanya itu, jika Arema FC jadi mundur, imbas buruknya juga akan dirasakan klub-klub lainnya karena seluruh hasil pertandingan yang sudah dijalani menjadi tidak sah dan otomatis dihapus dari klasemen akhir Liga 1, termasuk untuk tim lawan. Kemudian sisa pertandingan Arema FC akan dihilangkan dari jadwal. (OL-8)

BERITA TERKAIT