KOTA Santos mempersiapkan penghormatan terakhir secara besar-besaran untuk Pele. Persemayaman sang legenda sepak bola dari Brasil itu akan digelar selama 24 jam penuh mulai Senin (2/1) waktu setempat di Stadion Vila Belmiro, markas klub Santos FC.
Rangkaian penghormatan terakhir kepada pesepak bola bernama asli Edson Arantes do Nascimento itu akan digelar secara masif di stadion yang berkapasitas 16.000 orang. Jenazah Pele kemudian akan dimakamkan secara tertutup di Memorial Necropole Ecumenica pada Selasa (3/1).
Pele memulai debutnya untuk Santos pada usia 15 tahun. Ia mencetak 1.091 gol dalam 1.116 pertandingan dan meraih 45 gelar sepanjang kariernya sebagai pemain.
Kini, masyarakat Kota Santos diselimuti duka mendalam kehilangan sang pahlawan mereka. Sekarang mereka hanya bisa mengenang memori indah di masa silam seperti yang dilakukan Onofra Alves Costa Rovai.
Rovai yang merupakan pendukung setia Santos setiap laga bisa menikmati pemandangan aksi Pele di Stadion Vila Belmiro dari lantai dua rumahnya yang hanya berjarak sepelemparan batu. Ia mengenang Pele sebagai sosok yang luar biasa bersahaja. Pasalnya, pemain berjuluk O Rei alias Sang Raja itu sangat rendah hati bisa berbincang dengan siapa saja.
"Dia akan keluar dari pintu itu setelah pertandingan dan kami akan membicarakan sepak bola. Dia seperti itu, hanya seperti orang biasa. Dia akan berbicara dengan siapa pun tentang apa saja. Dia luar biasa," kata Rovai. "Ibuku dulu suka Pele," kenang Rovai yang merupakan pensiunan berusia 91 tahun itu.
Stadion Vila Belmiro sejak hari meninggalnya Pele menjadi tempat ziarah bagi warga Santos dan rakyat Brasil secara keseluruhan. Semua seakan ingin memberi penghormatan kepada satu-satunya pemain dalam sejarah sepak bola yang merengkuh tiga trofi Piala Dunia itu.
Ketika pemerintah Brasil mengumumkan hari berkabung nasional, suasana Santos pun turut mengharu dengan turunnya hujan dari langit kelabu kota pelabuhan tersebut. Sejumlah rumah memasang spanduk Santos FC untuk mengenangnya. Karangan bunga juga disematkan di kaki patung Pele di luar stadion.
"Seolah-olah saya kehilangan anggota keluarga. Dia masih kecil ketika tiba di sini. Dia dibesarkan di sini dan kemudian menaklukkan dunia," kata pendukung Santos lainnya, Anaur Aparecido Deolindo, 57.
"Sekarang dia kembali ke tempatnya semula, tepat di pangkuan Tuhan. Edson meninggal, tapi Pele abadi," tuturnya.
Kecintaan para suporter Santos terhadap Pele berlangsung turun temurun. Augusto dos Santos, 28, bersama ayah dan kakeknya juga ke stadion untuk mengenang Pele.
"Hidup tidak mudah bagi orang Brasil, itu sebabnya kami selalu mencari seorang pahlawan. Pele mungkin sudah mati, tetapi dia tidak akan berhenti menjadi pahlawan," ujarnya.
"Saya yakin jiwanya ada di sekitar stadion ini dan di hati semua orang Brasil," tandasnya. (AFP/OL-15)