11 November 2022, 21:04 WIB

Dukungan FIFA Terhadap KLB PSSI Jadi Penegasan Sepak Bola Indonesia Harus Dibenahi


Akmal Fauzi | Sepak Bola

ANTARA
 ANTARA
PSSI

PENGAMAT sepak bola nasional, Mohamad Kusnaeni menilai respon FIFA terhadap rencana Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI menjadi penegasan agar persoalan sepak bola di Indonesia bisa diatasi. FIFA dinilai melihat suara masyarakat di Indonesia untuk adanya perubahan di tubuh federasi.

FIFA akhirnya memberi lampu hijau terkait rencana PSSI menggelar KLB . FIFA bahkan merekomendasikan agar KLB itu digelar lebih cepat yaitu pada Februari 2023 dari rencana PSSI pada Maret 2023.

Kusnaeni mengatakan, FIFA tentunya menyadari bahwa sepak bola Indonesia sedang kurang kondusif atas tragedi Kanjuruhan yang menyebabkan 135 jiwa meninggal dunia. Apalagi, ada kepercayaan publik menurun terhadap PSSI.

"Respon FIFA menurut saya memberi penegasan bahwa masalah sepak bola di Indonesia harus segeta diatasi. Dimajukan jadwal itu kan sinyal, sudah lah segera diatasi," kata Kusnaeni saat dihubungi, Jumat (11/11).

Selain itu, kata dia, FIFA juga punya kepentingan untuk menggelar Piala Dunia U-20 di Indonesia pada Mei-Juni 2023. Untuk itu, kata dia, FIFA memberi restu agar PSSI segera menggelar KLB bahkan dimajukan jadwalnya dari yang direncanakan.

"Pasti mereka ingin semua berjalan lancar. FIFA enggak mau KLB ini mengganggu persiapan Piala Dunia. Agar pengurus yang baru ini bisa segera mempersiapkan Piala Dunia. Walaupun lebih banyak nanti melibatkan pemerintah, tapi kan ujung tombaknya tetap federasi," ujarnya.

Di bagian lain, Kusnaeni mengatakan, restu pemerintah terhadap siapapun yang akan jadi pengurus PSSI akan menentukan. Hal itu mengingat masih banyak persoalan atas tragedi Kanjuruhan yang belum bisa diselesaikan.

"Masih banyak persoalan seperti rekomendasi Komnas HAM, rekomendasi TGIPF yang sebagian belum dijalani, lalu masih ada persoalan hukum untuk tersangka. Itu lah mengapa calon yang maju penting mendapat suport dari negara," kata Kusnaeni.

Kusnanei berharap adanya kesadaran kolektif dari stakeholdrr sepak bola Indonesia yang menjadi pemilik suara untuk menangkap suara masyarakat yang menginginkan perubahan di PSSI.

"Masyarakat butuh perubahan, perbaikan. Masyarakat menganggap kepengurusan sekarang mengecewakan. Saya enggak bicara performa, tapi kalau dilihat adanya desakan KLB menggambarkan kekecewaan masyarakat dari dampak tragedi Kanjuruhan dan itu harus direspon oleh mereka," kata Kusnaeni. (OL-15)

BERITA TERKAIT