ANGGOTA Komite Eksekutif (Exco) PSSI Ahmad Riyadh menghormati sikap sejumlah klub yang mendorong agar PSSI menggelar Kongres Luar Biasa (KLB) sebagai bentuk pembenahan sepak bola Indonesia.
Persis Solo dan Persebaya Surabaya menjadi dua tim yang mendesak agar PSSI melakukan KLB. Ada dua surat yang dikirim oleh masing-masing klub.
Surat pertama adalah meminta segera dilaksanakan KLB PSSI untuk kebaikan sepak bola secara menyeluruh. Surat kedua adalah permintaan untuk segera dilaksanakan RUPS (rapat umum pemegang saham) PT Liga Indonesia Baru (LIB) untuk membahas kepastian liga.
"Itu hak mereka yang saya yakin niatnya untuk pembenahan sepak bola. Kami hargai itu, tetapi kan ada prosesnya. Toh tahun depan juga sudah KLB sesuai mekanisme dan jadwal," kata Riyadh saat dihubungi, Rabu (26/10).
Terkait persoalan dimulainya kembali Liga 1, Riyadh mengatakan PSSI masih menunggu sistem keamanan kompetisi yang masih disusun bersama tim Gugus Tugas yang telah dibentuk bersama FIFA, AFC, dan beberapa kementerian terkait. Tim saat ini masih bekerja untuk memperbaiki sistem kompetisi, termasuk menyelaraskan sistem keamanan yang sesuai standar FIFA.
"PSSI masih menyusun format dan sistem kompetisi. Saat semua tersusun dengan perbaikan keamanan baru nanti PSSI melakukan permohonan izin itu (ke kepolisian)," kata Riyadh.
Riyadh menegaskan, persoalan izin diberikan bukan hanya soal harus diadakannya KLB maupun pengunduran diri pengurus PSSI seperti yang tercantum dalam poin rekomendasi Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF).
"Fokus perbaikannya jadi terkait regulasi khusus seperti tentang keamanan, stadion dan lain-lain. Jadi itu poinnya," kata Riyadh. (OL-15)