24 August 2023, 21:00 WIB

Puisi-puisi Chris Triwarseno


Sajak Kofe | Sajak Kofe

Ilustrasi: Syahnagra Ismaill
 Ilustrasi: Syahnagra Ismaill
   

Ilustrasi: Syahnagra Ismaill

Staycation Sepasang Puisi

/1/
sepasang puisi check in
menuju kamar intuisi imajinasi
menyeret koper penuh ingatan
setumpuk duka manis tawa luka
tersusun padat ringkas di dalamnya
/2/
sepasang puisi rebah setubuh
memainkan bait-bait desah
pada malam gemuruh gairah
membisikkan banyak kisah
yang kerap tak tersentuh
/3/
aroma english breakfast tea
menuntun mata sepasang puisi
pada jendela-jendela kebebasan
dengan sepasang sayapnya
puisi bebas dari basa-basi
/4/
sepasang puisi check out
meninggalkan kunci pemaknaan
pada resepsionis perempuan
yang (tak) pernah staycation
tersenyum palsu, tertawa luka

Ungaran, Agustus 2023


Serupa Kata
: Cermin dan Perempuan 

— malam
cermin itu menatapnya
perempuan telanjang
tak henti mengagungkan
keindahan liuk lekuk
tubuhnya

setiap bagian tubuh itu
adalah serupa kata
(yang) merayu-sesatkan
mengalirkan hasrat
lekat nikmat

— pagi
cermin itu menatapnya
perempuan bergamis panjang
tak henti menyembunyikan
keindahan liuk leluk
tubuhnya

setiap bagian tubuh itu
adalah serupa kata
(yang) menyejuk-legakan
melangitkan tobat
lekat niat

— pagi dan malam
perempuan itu berjalan
menyusuri lorong takdir
untuk itu (mungkin) Tuhan
menciptakan cermin

Ungaran, Agustus 2023 

 

Aroma english breakfast tea menuntun mata sepasang puisi pada jendela-jendela kebebasan. 


Party Bendera Partai

setiap ruas jalan
bertunas bendera
tak kenal meranggas
di musim panas

setiap mimbar
bendera kibar-kibar
tak peduli kabar
senayan terbakar

partai-partai
(sedang) party-party
hambur-hambur
hura-hura

tuan (pemilik) bendera
lobi-lobi — judi-judi
siapa tau — tiba-tiba jadi
oligarki abadi

Ungaran, Agustus 2023 


Burung Gereja di Pintu Masjid

dengan kedua sayapku
aku (sering) hinggap
di pintu masjid
tempat orang-orang
bersarung, berpeci 
dan bersuci

aku mengenal suara
(yang) serupa siulanku
menghipnosis mereka
berduyun-duyun gegas
berbaris lurus berjarak
dan bersiul bersama

siul-siul itu riuh gemuruh
mengepak sayap-sayapnya
bersiap menjejak langit
sebagian masih hinggap
bercengkerama denganku
sebagian lesat lesap

kemana siul-siul tadi?
kemudian 
aku melihat orang-orang 
pulang menuju rumah-rumah
sebagian berhenti bersiul

Ungaran, Agustus 2023 


Sketsa Cari Muka

dalam kertas sketsa
pensil itu menarik garis
lengkung tak berarturan
bersusun — kernyit dahi

sepasang mata
tergambar teduh tenang
setenang air lautan
beriak — menghanyutkan

kedua bibir tersenyum
dalam goresan tebal
menyembunyikan ihwal
kepalsuan — mematikan

otak tak terlukiskan
pensil menggores kerumitan
lengkung lurus berantakan
keculasan — terpikirkan

sketsa cari muka
kepalsuan dan keculasan
bersusun menghanyutkan
beriak mematikan

Ungaran, Agustus 2023


Baca juga: Puisi-puisi Didik Wahyudi
Baca juga: Puisi-puisi Alexander Blok
Baca juga: Puisi-puisi Yudi Damanhuri

 

 

 

 


Chris Triwarseno, pemuisi, lahir Karanganyar, Jawa Tengah, 14 Februari 1981. Alumnus Teknik Geodesi, Universitas Gadjah Mada. Telah menelurkan dua buku antologi puisi tunggal, yaitu Bait-bait Pujangga Sepi (Penerbit Kinanthi Berkarya, 2022) dan Sebilah Lidah (Surya Pustaka Ilmu, Karanganyar, 2023). Puisi-puisinya tersiar di sejumlah surat kabar daerah dan media daring. Sebuah puisinya berjudul Mirabal Membungkam Rafael Trujillo: Patria, Minerva dan Maria Teresa terpilih sebagai satu dari lima puisi pendek terbaik pada peringatan Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan yang diselenggarakan Institut Prancis di Indonesia. Sehari-hari bekerja sebagai karyawan swasta dan berdomisili di Ungaran, Semarang. Ilustrasi header: Syahnagra Ismaill, Painting Outloud (2023), akrilik pada kanvas, 139 x 188 cm. (SK-1)

BERITA TERKAIT