Ilustrasi: Bechir Boussandel
Denyut Sunyi
Adakah yang engkau cari
dalam kebisingan dunia ini?
Entahlah! Mungkin kesunyian,
guna merengkuh jalan yang lurus.
Kudengar derap langkah
bumi tak kuasa menahan beban
para wali pun menopangnya
di balik denyut kesunyian.
Saat ramai berganti sunyi
kilatan doa menembus langit
dari balik denyut yang berbunyi.
2023
Nafsu
“Nafsu itu makhluk Allah paling keras kepala!”
Begitulah kata kiai dalam khotbahnya.
Pesan itu terngiang di benakku
membuat pusing memikirkannya.
Sampai-sampai terbenam dalam sanubari
nafsu akar dari segalah hal tercela,
pendorong kebatilan.
Korupsi, kolusi, nepotisme
di balik semuanya itu ada nafsu.
Apakah nafsu seberkuasa itu?
Tidak, kita berkuasa menghadirkan
atau meniadakannya.
2023
Bukit
Kudengar nyanyian misteri di bukit
berabad-abad tak ada yang menjamahnya
hanya orang-orang bernyali dan berani
yang mampu datang menapakinya.
Bukit itu telah melewati zaman demi zaman
sejak Sultan Agung menyerang Batavia
hingga Siliwangi hijrah dari tanahnya.
Bukit penuh misteri
ia tertidur dalam sunyi,
hanya pujian terdengar
dari makam wali.
2023
Raga kakek bersemayam di liang, tetapi jiwanya melayang dan mendambakan kerinduan.
Pandan dan Kakek
Di gundukan tanah
wangi pandan menyeruak
raga kakek bersemayam di liang,
tetapi jiwanya melayang
mendambakan kerinduan.
Ia tersenyum,
tak sedikitpun rasa takut
terpatri di raut wajah.
Kain kafan disiapkannya
ia tahu betul kapan maut hampiri
“Allah,” itulah kata terakhir
kudengar dari bibirnya.
2023
Hujan dan Kenyamanan
Hujan membersihkan debu
guntur bernyanyi merdu,
tarian angin meliuk-liuk.
Burung-burung menembus hujan
ada senyum penuh kenyamanan
hati gundah dan takut membuncah
luruh oleh sapuan hujan.
2023
Baca juga: Puisi-puisi Dien Wijayatiningrum
Baca juga: Puisi-puisi Mustain Romli
Baca juga: Puisi-puisi Agniya Barto
Malik Ibnu Zaman, mahasiswa, menulis puisi dan esai, lahir di Tegal, Jawa Tengah, 14 Desember 2001. Karya-karyanya tersiar di sejumlah media daring dan digital. Kini sedang menempuh pendidikan di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Ilustrasi header: Bechir Boussandel, Cireur de cristaux (2023). Cat minyak dan akrilik pada kanvas, 130 x 160 cm. (SK-1)