19 March 2023, 07:00 WIB

Puisi-puisi Faris Al Faisal


Sajak Kofe | Sajak Kofe

Ilustrasi: Ilya Volykhine
 Ilustrasi: Ilya Volykhine
   

Ilustrasi: Ilya Volykhine 

Bunga Duri 

Melihat bunga duri, tak ada yang 
tidur. 
Ia berdiri, akarnya menancap ke spons ulu hati. 
Di mana huruf-huruf mencari, 
ke mana semak pembuluh yang terbakar. 
Tengkorak kengerian 
di bawah bulan, tengkorak biru dalam teater. 
Malam menyalin pakaianku, 
baju berkantong bintang-bintang. 
Aku bisa tidur mendengkur di gugusannya… lelap, lelap, lelap.
Cabang-cabang itu, 
menuju sungai dan muara yang hening
… seekor ratu jangkrik 
menyanyikan luka. 
Tapi aku merasa merdeka,
bebas, 
dari segala. 

2022 


Koin Perak 

Tik tok jam dinding
ditelanjangi malam
satu tumpukan kecil, koin perak
bunga-bunga dengan bunyi gemerencing  
penuhi ubin keramik kuno 
memendam keinginan
dan banyak hal
maka hati dimainkan 
meneguk perasan lemon dan jeruk limau… tanpa gula, dasar samudra 
yang keruh 
mengelilingi aku 
keluasan yang dipertanyakan 
pundi-pundi 
pecah 
terisak pilu 

2022 


Silika 

Kilau pasir, kilau silika 
seseorang berdiri menyanyikan dukacita  
angin laut dalam soprano yang naik 
di balik punggungnya, kota kecil dengan jutaan lampu
tak ada yang terdekap 
tak ada suara lain 
lalu sunyi 
klimaks memantik malam dan tenggelam 
—menelan lekuk semenanjung 
melucuti bintang 
tubuh yang menghadang maut 
seandainya dapat menghindar 
dari kebasan sayap hitam 
dan seterusnya, 
gelombang baru 
tangkapan suara di telinga 
potongan sajak 
hidupmu, bahagiamu, instingmu, intuisimu 
membasahi kaki  
air itu mengalir di sela jari 
membuat pijakan, membuka pikiran 

Indramayu, 2021


Kipas Zamrud 

Angin asia memutar kipas zamrud
bermil-mil laut dalam lembar pagina yang biru
anak-anak lelap di surga
yang diciptakan 
dongeng dan mitos    
esok akan mereka temukan bumi yang hijau
udara yang melambungkan tubuh
di ketiak tumbuh sayap
mengantarkan mimpi
dalam pesawat
membawa telur-telur
dan buah tropis
mengelilingi dunia
terbanglah… sesulit apapun yang dibayangkan 
permata menyukariakan jiwa
respon kecil
bagi hari yang indah
membangun rumah 
cangkang besar cinta 
yang sebentar lagi terisi embrio-embrio
mula dari hidup

Indramayu, 2021 

 

Seekor ratu jangkrik menyanyikan luka. Tapi aku merasa merdeka, bebas dari segala. 


Di Bodega 

Di tempat kerja, di bodega
kutemukan seorang tua—yang penyayang 
di antara jejeran kotak obat, peralatan mandi, 
barang pecah belah, rokok, dan lain-lain 
ia mengambil pembalut 
(seperti biasa, saban bulan, semacam ritual) 
kutahu, itu untuk cucu perempuannya 
yang beranjak gadis 
manis
dan pemalu
beberapa kali ia menunjukkan kesetiannya
kasih sayang
yang sulit kupercaya 
teruji demikian konsisten
satu peristiwa langka,
suasana keluarga
diunggulkan 
dalam ingatanku yang tak banyak ini 

Indramayu, 2021 

 

Rumah Kayu 

Rumah kayu di depanku
mengayunkan lentera yang damai
melawan hutan yang gelap
bunyi malam 
dan berbagai suara yang jauh
menimbulkan kecemasan
pemanduku tersesat
ke dalam belantara, lembah berbintang
di mana kesunyian dilemparkan ke tepian… meluncur cepat 
dan sekarat 
kini kuketuk-ketuk pintu, hilang lagi di kedap daun
sebelum kuulangi
seseorang menariknya ke dalam, tampak isinya 
sebuah prosesi bertamu dimulai
dia menunjukkan kelembutan
aku mencintai keramahan
selamanya akan begitu
aku bermalam
tak kurasakan panjangnya
hingga pagi tiba
kutahu aku telah berutang padanya 

Indramayu, 2021 


Teater Pagi 

Lelaki berkemeja itu setengah berlari mengejar pagi
kereta komuter mengajaknya berteater
menyisihkan banyak hal
kelahi kecil kakinya dengan sepatu-sepatu bot
tangannya meraih sesuatu 
handgrip 
bermain peran primata 
ranting melipatnya 
kelu menghampiri sejak pekik peluit pertama 
mengganti siul burung yang mati di kabel-kabel listrik 

Indramayu, 2021 

 

Baca juga: Sajak-sajak Frans Purba
Baca juga: 
Sajak-sajak Uhan Subhan
Baca juga: Sajak-sajak Vladimir Mayakovsky

 

 

 

 


Faris Al Faisal, penyair, lahir di Indramayu, Jawa Barat, 18 Juli 1981. Buku kumpulan puisinya, yaitu Dari Lubuk Cimanuk ke Muara Kerinduan ke Laut Impian, Rumah Pustaka, Indramayu (2018). Kini, beraktivitas sebagai Ketua Komite Sastra Dewan Kesenian Indramayu. (SK-1) 

BERITA TERKAIT