25 October 2022, 07:00 WIB

Sajak-sajak YB Anugerah 


Sajak Kofe | Sajak Kofe

Ilustrasi Tatiana Abramova
 Ilustrasi Tatiana Abramova
   

Ilustrasi: Tatiana Abramova

Aku Punya Semua 

Aku punya roti, 
pendingin ruangan, 
telepon keluaran terbaru, 
kulkas dua pintu, komputer 
berteknologi tinggi, air minum 
dalam kemasan, makanan kaleng, 
kompor dengan tungku pemanggang 

Semuanya 
berupa kardus. 

2022 


Utopia

Pada piring pecah aku meminta 
hidangan surgawi para rasul, 

Pada cawan retak aku meminta 
anggur paling nikmat yang 
pernah Tuhan buat, 

Pada gubuk reyot aku meminta 
dipan singgasana seorang raja, 

Pada dinding kusam aku 
meminta hangat sebab semalam 
kaki dan tubuhnya menggigil 
sebelum aku mendekapnya 
dalam-dalam. 

2022 


Badai

Di musim penghujan 
kereta bergerak menuju badai 
sedang, tangis kekasihmu di ujung 
telepon makin samar terdengar 

Sementara badai menumpahi 
bumi kau berjalan kesulitan menemukan 
kursimu sementara seorang telah 
tertidur di sana 

Teleponmu berdering lagi, 
kekasihmu mengabarkan sesuatu 
yang kau alami dan yang bakal 

Tentang langit putih yang menyiangi 
kepalamu dengan hal-hal yang 
tidak pernah kau tangkap sebelumnya 
yang akan menghinggapimu selamanya. 

2022 


Jarak 

Pada akhirnya memang mesti begitu 
hujan terburu-buru menangisi jemuran ibu, 
bapak gelagapan atas mobilnya yang baru dicuci 

Di halaman belakang, keduanya berbagi tempat 
dengan, barangkali ular atau apapun di bawah rumputnya, 
sedang kebun bapak lebih sempat dirawat hujan 

Semoga kursi meja makan masih kuat menopang 
kalender tahun lahir menyelimuti dinding kedinginan 
sedang bapak, juga ibu lupa 
tahun berapa kau berangkat? 
apakah baju di lemari itu milikmu? 
dan lupa bahwa ia telah lupa 

Kamar mulai berdebu, beberapa sudut langit-langit 
menghitam, entah air hujan atau sawang yang 
berusaha memeluknya 

Anak tangga rumah, masih menjaga beberapa 
kenangan terakhir, termasuk ketika terakhir 
kali kau turun dari kamar di lantai atas sebelum 
rumah itu harus menunggumu pulang, lagi. 

2022 


Halte Sepulang Kerja 

Kau tahu, langit utara menyembunyikan 
sesuatu di baliknya, 
ia tak sadar telah meletakkan 
awan terlalu rendah hingga dapat kupetik 

Belum, belum lagi tersingkap rahasianya 
kau akan mati kekenyangan menelan 
gumpalan awan putih manis itu, 
atau membeku lebih dulu 

Ada baiknya kau datang menjelang malam 
pada musim dingin beku yang mematikan, 
kata orang: itu senja, tapi kau akan tahu 
hal-hal yang lebih indah darinya di hadapan 
kekasihmu, kelak 

Lalu jangan lupa buka sedikit jendela kamarmu 
pagi sebelum berangkat kerja agar awan 
dapat mengantarkan secuil kisah, manisan 
dan dingin pada meja belajar juga kasur kesepianmu 

Dan tunggulah bus terakhir sejenak sebelum 
mentari padam karena kau tak pernah tahu 
apa yang terjadi esok hari. 

2021 

 

Aku menyaksikan diriku yang lain melalui sebuah cermin buram. 


Mata-Mata 

Petir menatap ceruk-ceruk dinding jurang masa lalu 
yang dengannya berusaha menggapaiku ini hari 

Ia menyambar sekali, dua kali, tangannya menyambut 
muka sebuah oase di bawahnya, aku menyaksikan 
diriku yang lain melalui sebuah cermin buram 
berpenghuni, ibu bilang seribu anak kecil, di baliknya 

Kata ibu aku dibesarkan di kamar ini semenjak 
ia kecil, ya, ibu telah memimpikan seorang lelaki 
bermata tajam lahir dari rahimnya 

Aku menatap ibu, sebuah gunung yang tidak pernah 
mampu kudaki seribu tahun pun kupersiapkan 
ibu masih sama, menyimpan masa lalu yang begitu dalam 
sedang matanya telah jauh seribu tahun ke depan. 

2021 


Obituari 

Daun-daun musim gugur berjalan di bawah telapak 
kakiku yang palsu akan tujuannya, 
Mataku mencari tupai yang bergelantungan 
di pohon besar di muka 

Orang-orang berlalu, sesekali menjenguk, menggenggam 
segelas vodka dan masa lalu bersampul biru 
Angin musim dingin beranjak dari utara mengabarkan 
berita tentang kematian seorang yang kau cintai 

Kabar itu sampai di telingamu sesegera setelah 
aku menggali liang kubur dan menjaga jenazahku 
ratusan tahun ke depan tanpa perlu kau kunjungi. 

2021


Ular

Ular raksasa membelit lehermu 
membisiki kata-kata yang tak pernah 
terpahami manusia sejak zaman purba 

Mungkin Tuhan terlalu cinta padamu, sebab 
ke mana lagi manusia akan diturunkan dari bumi? 

2021 


Murai 

Suatu sore murai berekor–hilang 
bersama mimpinya dan mimpi masa kanak-kanaknya 
ia selalu membayangkan berselancar di ekornya 

Malam tiba, ia tak kunjung pulang, 
dipanggilnya petugas keamanan; 
"Tolong bantu saya cari murai emas itu!" 
                "Siap pak!" 

Jam sembilan, belum pulang 
semua orang diperingatkan 
"Tolong bantu saya cari murai emas itu!" 
Warga membawa senter, jaring, bahkan senapan

Tengah malam ia belum juga pulang
"Halo petugas pemadam kebakaran, 
tolong bantu saya cari murai emas!" 
Sebuah mobil pemadam meraung-raung 

Hampir subuh, belum juga pulang
            "Tidak ketemu, pak!" 

Semua orang diperingatkan, lagi 
"Sejak matahari terbit hingga dua hari ke depan
adalah hari berkabung bagi kita semua!" 

Kalian harus mengibar bendera setengah tiang! 
             "Siap pak!" 

Itu burung belum juga pulang. 

2021 


Tukang Sol Sepatu

Selepas menambal di rumah 
anggota dewan terhormat, 
tukang sol sepatu pulang– 
memang benar masih ada pejabat 
repot-repot menambalnya… 
alih-alih beli sepatu baru? 

"Sol sepatu…!" ujarnya 
"Sol sepatu…!" sambungnya lagi 
"Sol sepatu…!" ia cari pelanggan 

Tukang sol sepatu masih khusyuk
mengayuh dua pedalnya, maaf satu saja– 
satunya sudah lepas tinggal batang besinya 

Di tengah jalan yang melalui ilalang 
ban sepedanya bocor,

Tukang sol sepatu lupa, ia tak 
bisa menambal ban sepeda jengkinya. 

2021 


Baca juga: Sajak-sajak Ted Rusiyanto
Baca juga: Sajak-sajak Shabrina Adliah
Baca juga: Sajak Kofe, Warung Puisi Pascakontemporer Indonesia

 

 

 


YB Anugerah, nama pena dari Inamul Hasan, lahir di Kediri, Jawa Timur, 14 Agustus 2000. Pernah meraih anugerah lima penyair muda terbaik Dewan Kesenian Sidoarjo 2021. Beraktivitas di Sidosinau, sebuah kelompok belajar menulis. Puisi-puisinya termaktub dalam antologi puisi Doa Tanah Air: Suara pelajar dari negeri Pushkin kurator Iwan Jaconiah (Pentas Grafika, Jakarta, 2022). Kini sedang menempuh studi S1 Arsitektur di Southern Federal Universiy, Rostov on Don, Rusia. (SK-1) 
 

BERITA TERKAIT