KONFLIK gajah liar dan manusia diduga terjadi di kawasan pedalaman Kabupaten Bener Meriah, Aceh. Dugaan itu berdasarkan temuan seekor bangkai gajah liar di kawasan Desa Karang Ampar, Kecamatan Ketol, Kabupaten Bener Meriah, Aceh.
Sesuai informasi diperoleh Media Indonesia, Sabtu (10/6), bangkai gajah betina berusia sekitar 3 tahun itu awalnya ditemukan warga pada Jumat (9/6) di dekat pinggiran hutan, kawasan perkebunan warga. Lokasinya berjarak sekitar 300 meter dari permukiman warga Desa Karang Ampar.
Menurut, Saidi, Kepala Resor Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh Tengah, kondisi bangkai gajah itu lidahnya mememar, anus menyembul dan perut membesar. Tidak diketahui mengapa hewan dilindungi undang-undang itu tewas.
Baca juga : Antisipasi Wabah Rabies Meluas, Puluhan Anjing di Kupang Disuntik Vaksin
Namun dalam sepekan terakhir hewan berbelalai itu sering keluar masuk hutan dan berkeliaran di dekat perkebunan dan perkampungan warga. Karena itu ada dugaan kematian hewan yang akrab di panggil warga lokal dengan nama po Meurah tersebut akibat konflik dengan manusia.
"Mungkin warga sudah panik menghalau, sehingga mengambil jalan pintas sehingga menyebabkan gajah itu mati" tutur seorang warga yang tidak mau disebut identitasnya. (Z-5)