BANK sentral Kanada pada Rabu (7/6) meningkatkan suku bunga pinjaman utamanya sebesar 25 basis poin menjadi 4,75%. Ini karena ekonomi melonjak secara tak terduga dan inflasi tetap tinggi.
Bank of Canada mencatat bahwa meskipun ada tanda-tanda perlambatan ekonomi di seluruh dunia, pertumbuhan konsumsi Kanada pada kuartal pertama sangat kuat dan berbasis luas. Pasar tenaga kerja terus ketat, tambahnya, dan pasar perumahan, yang sensitif terhadap suku bunga, telah meningkat meskipun tingkat hipotek lebih tinggi.
Berdasarkan tinjauan data ekonomi terbaru, bank mengatakan dewan memutuskan menaikkan suku bunga yang mencerminkan pandangan bahwa kebijakan moneter tidak cukup ketat untuk mengembalikan penawaran dan permintaan ke keseimbangan dan mengembalikan inflasi secara berkelanjutan ke target 2%. "Secara keseluruhan, kelebihan permintaan dalam ekonomi terlihat lebih bertahan dari yang diantisipasi," simpulnya.
Baca juga: Ekonomi Jepang Kuartal Pertama Tumbuh Lampaui Perkiraan
Bank sentral itu pada Maret telah menjadi bank sentral besar pertama yang menghentikan kebijakan moneter agresif baru-baru ini untuk melawan inflasi. Ini mengikuti beberapa kenaikan harga berturut-turut yang dimulai pada Juni 2022 ketika suku bunga berada pada rekor terendah.
Menjelaskan pembalikan kebijakannya, bank mengatakan ekonomi telah lebih kuat dari yang diharapkan. Ini ditunjukkan dengan pertumbuhan kuartal pertama naik menjadi 3,1% dan inflasi April menjadi 4,4%.
Baca juga: Ekspor Turun, Defisit Perdagangan AS di April Bertambah
Kenaikan inflasi, katanya, ialah kenaikan pertama dalam 10 bulan. Harga berbagai barang dan jasa lebih tinggi dari yang diharapkan.
Bank masih memperkirakan inflasi turun sekitar 3% selama bulan-bulan musim panas mendatang dan mencapai target 2% tahun depan. Ia juga memperingatkan bahwa inflasi dapat terjebak di atas target 2%.
Secara global, inflasi mulai menurun dan pertumbuhan ekonomi melemah di hadapan suku bunga yang lebih tinggi. Ekonomi AS melambat, pertumbuhan di Eropa terhenti, dan ekonomi Tiongkok diperkirakan melambat setelah melonjak pada kuartal pertama, kata bank tersebut.
Analis mengatakan mereka agak terkejut dengan kenaikan suku bunga itu pada Rabu. Padahal beberapa memperkirakan kenaikan itu dalam lima minggu lagi ketika gubernur bank bertemu untuk meninjau data ekonomi terbaru. (AFP/Z-2)