01 June 2023, 18:00 WIB

Guru Besar Binus Sebut Pancasila sebagai Basis Etis untuk Melawan Korupsi Ilmu


adiyanto | Humaniora

Binus University
 Binus University
Prof. Dr. Juneman Abraham, S.Psi., M.Si. dikukuhkan sebagai Guru Besar Tetap bidang Psikologi Sosial Universitas Binus

Guru besar merupakan sosok motor penggerak bagi sebuah perguruan tinggi. Kehadirannya dapat memberikan kontribusi yang besar terhadap pembinaan generasi berikutnya, terutama untuk sumber daya manusia.

Di Indonesia, jumlah guru besar pun terus bertambah. Salah satunya adalah Prof. Dr. Juneman Abraham, S.Psi., M.Si. yang belum lama ini dikukuhkan sebagai Guru Besar Tetap bidang Psikologi Sosial Universitas Bina Nusantara.

Dalam pengukuhanya, Juneman menyampaikan orasi ilmiah yang berjudul "Melawan Korupsi Ilmu: Trajektori Sains Terbuka dan Psikoinformatika”. Ia menyampaikan gagasan bahwa melawan korupsi harus dimulai dengan melawan korupsi ilmu dan pemahaman yang tepat tentang korupsi.

Menurutnya, korupsi berpangkal pada korupsi ilmu. Baik otoritas publik maupun otoritas sains kehilangan kualitas positifnya karena penyalahgunaan otoritas untuk kepentingan lebih sempit.

“Transparansi merupakan syarat untuk mengatasi korupsi. Namun tidak cukup. Transparansi tanpa pemahaman hanya akan menghasilkan korupsi terbuka.  Sains terbuka tanpa trajektori berbasis Pancasila, agama, dan konstitusi, tidak akan efektif melawan korupsi ilmu,” ujarnya, dalam rilis yang diterima, Rabu (31/5).

Menurut Juneman, orang Indonesia mengalami krisis pengetahuan tentang diri dan komunitasnya sendiri. Menurutnya, mereka lebih tertarik untuk membaca dan mendengarkan "satu sisi" dari sains global daripada apa yang telah ditemukan oleh peneliti kita sendiri.

“Sains global cenderung menghasilkan ilmu yang terkorupsi karena tekanan ekosistem sains global yang egosentrik dan kompetitif,” katanya.

Dia menyatakan, sains terbuka juga sering dihadapkan pada tudingan seperti bermuatan ideologi neoliberal. Oleh karena itu, ia menekankan adanya basis etis sains terbuka yang tak tergoyahkan, yaitu Pancasila dan agama.

“Pembangunan hanya akan efektif apabila didasarkan pada kebijakan publik yang melandaskan diri pada sains yang berintegritas, kuat, dan berorientasi pada masyarakat,” katanya.

Brigjen Pol. Asep Guntur Rahayu, S.I.K., S.Psi., M.H. yang turut hadir dalam pengukuhan itu menyampaikan bahwa orasi Prof. Juneman akan diserahkan kepada Pimpinan KPK untuk meningkatkan pencegahan korupsi melalui Pusat Pendidikan Antikorupsi. (M-3)

BERITA TERKAIT