25 May 2023, 21:03 WIB

Rumus Bunga Bank, Cara Menghitung Bunga Simpanan dan Pinjaman


Joan Imanuella Hanna Pangemanan | Ekonomi

Antara/Rivan Awal Lingga.
 Antara/Rivan Awal Lingga.
Ilustrasi.

BUNGA bank terbagi dua yaitu bunga tabungan dan bunga pinjaman. Bunga tabungan atau simpanan merupakan imbalan yang harus dibayarkan oleh bank kepada nasabahnya sebagai tambahan dari simpanan yang telah mereka lakukan. Bunga pinjaman merupakan besaran biaya yang harus dibayar nasabah kepada bank akibat meminjam sejumlah uang.

Persentase bunga tabungan dan pinjaman akan beragam tergantung pada kebijakan bank, kondisi ekonomi, dan faktor-faktor lain. Berikut cara menghitung bunga simpanan bank dan bunga pinjaman bank. 

Cara menghitung bunga simpanan bank

1. Berdasarkan saldo rata-rata.

Cara perhitungan bunga tabungan per bulan dengan metode ini menggunakan saldo harian sebagai patokan. Seluruh saldo akan dihitung menggunakan rumus kemudian diambil hasil rata-ratanya. Cara menghitung bunga tabungan per bulan berdasarkan saldo rata-rata menggunakan rumus berikut.

Baca juga: Cara Menghitung Bunga Deposito

Bunga tabungan = saldo rata-rata x (% bunga x jumlah hari dalam sebulan)/365 hari

Dengan tabel di atas sebagai patokan, kita dapat memulai dengan menghitung saldo rata-rata menggunakan rumus berikut yaitu saldo x jarak hari.

Rp50 juta x 3 = Rp150 juta
Rp40 juta x 5 = Rp200 juta
Rp50 juta x 7 = Rp350 juta

Jadi, total saldo rata-rata = 700 juta : 28 = 25 juta.

Baca juga: Gini Lho, Cara Mudah Cek Skor Kredit untuk Memuluskan Pengajuan Pinjaman Anda!

Maka, perhitungan untuk bunga tabungan kamu di bulan tersebut adalah = 25 juta x (5% x 28)/365 = Rp95.890. Jadi, besar bunga tabungan yang diperoleh pada bulan tersebut sekitar Rp95.890.

2. Berdasarkan saldo terendah.

Cara penghitungan bunga bank kali ini sama dengan cara sebelumnya. Namun saldo yang digunakan mengacu pada nominal terendah. Diketahui bahwa saldo terendah sebesar Rp30 juta. Berikut bunga tabungan yang akan diperoleh.

Bunga Tabungan = saldo terendah x (% bunga x jumlah hari dalam sebulan)/365 hari

= 30 juta x (5% x 28) / 365

= Rp115.068

Dari perhitungan tersebut dapat diketahui bahwa bunga yang akan diperoleh Andre jika dihitung dari saldo terendah adalah Rp115.068.

3. Berdasarkan saldo harian.

Cara menghitung bunga tabungan selanjutnya menggunakan saldo harian. Metode ini menggunakan saldo harian yang dicatat untuk bulan tersebut. Sederhananya, setiap saldo yang masuk akan dihitung oleh pihak bank. Berikut rumus yang digunakan.

Bunga tabungan = saldo harian x % suku bunga x jarak hari / 365 hari

Berdasarkan tabel di atas, Anda dapat menghitung suku bunga saldo harian mulai dari setoran pertama sebagai berikut.

Rp50 juta x 5% x 3 / 365 = Rp20.547
Rp40 juta x 5% x 5 / 365 = Rp27.397
Rp50 juta x 5% x 7 / 365 = Rp47.945

Jadi, total bunga berdasarkan saldo harian yaitu Rp20.547 + Rp27.397 + Rp47.945 = Rp95.889.

Cara menghitung suku bunga bank pinjaman

1. Bunga flat.

Bunga flat juga termasuk cara menghitung bunga pinjaman di bank paling mudah dibandingkan lain. Sebab, besaran nilai bunga dan pokok dalam cicilan bulanan akan tetap sama dan tidak berubah.

Adapun cara menghitung bunga pinjaman per bulan menggunakan sistem flat ialah sebagai berikut.

Rumus: bunga per bulan = (pokok pinjaman x suku bunga x total jangka waktu kredit) / jumlah bulan dalam jangka waktu kredit

Misal, kamu meminjam senilai Rp50 juta selama 12 bulan dengan bunga sebesar 10% dalam setahun.

Pokok pinjaman per bulan = Rp50 juta/12 = Rp4.166.666,67
Bunga per tahun = Rp50 juta x 10% = Rp5 juta
Bunga per bulan = Rp5 juta/12 = Rp416.666,667

Jadi, cicilan per bulan yang harus Anda bayarkan sebesar Rp4.166.666,67 + Rp416.666,667 = Rp4.583.333,34.

2. Bunga efektif.

Adapun cara menghitung bunga pinjaman per tahun dengan sistem efektif sebagai berikut.

Rumus: bunga = sisa pokok pinjaman bulan sebelumnya x suku bunga per tahun x (30 hari/360 hari)

Misal, kamu mengajukan kredit senilai Rp240 juta dengan bunga tahunan 10% selama 12 bulan.

Angsuran bulanan pokok= Rp240 juta/12 = Rp20 juta per bulan.

Bunga bulan ke-1= (Rp240 juta - (1-1) x Rp20 juta) x 10% / 12 = Rp2 juta.

Jadi, total cicilan bulan ke-1 ialah Rp20 juta + Rp2 juta = Rp22 juta.

Bunga bulan ke-2 = (Rp240 juta - (2-1) x Rp20 juta) x 10% /12 = Rp1.833.333

Jadi, total cicilan bulan ke-2 ialah Rp20 juta + Rp1.833.333 = Rp21.833.333

Begitu seterusnya hingga bulan ke-12, yaitu (Rp240 juta - (12-1) x Rp20 juta) x 10% /12 = Rp166.666.

3. Bunga anuitas.

Dalam perhitungan bunga anuitas, besaran cicilan pokok pinjaman akan meningkat, sementara besaran bunga menurun. Tujuannya mempermudah nasabah dalam melunasi angsuran bulanan dan tidak bingung dengan jumlah yang berubah-ubah. Berikut contohnya.

Rumus: bunga = sisa pokok pinjaman bulan sebelumnya x suku bunga tahunan x (30 hari / 360 hari)

Misal, kamu meminjam kredit sebesar Rp100 juta dengan bunga 15% per tahun selama 12 bulan.

Cicilan pokok bulan ke-1 ialah Rp7.775.831,23
Cicilan bunga bulan ke-1 ialah Rp1.250.000,00

Jadi, total cicilan bulan ke-1 ialah Rp9.025.831,23
    
Cicilan pokok bulan ke-2 ialah Rp7.873.029,12
Cicilan bunga bulan ke-2 ialah Rp1.152.802,11

Jadi, total cicilan bulan ke-2 ialah sama, yakni Rp9.025.831,23

Itulah beberapa cara untuk menghitung bunga simpanan dan pinjaman Anda. Semoga bermanfaat! (Z-2)

BERITA TERKAIT