WILAYAH Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, kembali dilanda banjir. Sebanyak 10 desa di tiga kecamatan, yaitu Kecamatan Bua, Walenrang Timur, dan Walenrang Utara terendam. Banjir membuat satu warga hanyut terbawa arus.
Menurut Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulsel Amson Padolo, Rabu (10/5), banjir sudah surut dan warga yang mengungsi juga sudah kembali ke rumah masing-masing. "Meski air sudah surut, tim SAR masih berupaya mencari korban hanyut yang merupakan seorang perempuan berusia 50 tahun itu bernama Yohana," ungkap Amson.
Sepuluh desa tersebut yakni Kelurahan Sakti, Desa Tanarigella, Desa Paberassang, Desa Barowa, Desa Posi, Desa Tiromnda, dan Desa Padangkalua di Kecamatan Bua. Kemudian, Desa Lamasi Pantai di Kecamatan Walenrang Timur. Lalu, Desa Salutubu dan Desa Pongko di Kecamatan Walenrang Utara.
Baca juga: Banjir di Desa Sambo Mulai Surut, Warga Kembali Beraktivitas
Untuk jumlah kerugian akibat banjir, BPBD belum merangkum datanya. Pihak BPBD masih melakukan asesmen jumlah kerugian akibat banjir di Kabupaten Luwu.
Banjir juga sempat merendam jalan Poros Trans Sulsel-Sulteng, Desa Wonorejo, Kecamatan Mangkutana, Luwu Timur, sepanjang 150 m dan setinggi 20 cm. Amson pun mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada terhadap bencana banjir meskipun cuaca sedang panas. Pasalnya, saat ini Sulsel masih dalam musim pancaroba sehingga hujan masih terus terjadi.
Baca juga: Banjir Rendam Ratusan Rumah di Ujungberung Bandung
Selain itu, memang ada daerah-daerah di Sulsel yang masuk dalam daerah ZOM atau daerah yang tidak terpengaruh peralihan musim. Daerah tersebut antara lain Enrekang, Toraja, dan Luwu Raya.
"BPBD juga terus menyiagakan personel untuk mengantisipasi jika terjadi bencana banjir. Jadi dari awal sejak adanya kejadian bahwa hujan itu kita memang sudah melakukan peninjauan dan pemantauan terkait dengan hal itu," pungkas Amson. (Z-2)