KEMENTERIAN Kesehatan (Kemenkes) melaporkan ada tujuh kasus covid-19 subvarian Omicron XBB.1.16 atau subvarian Arcturus di Indonesia. Dari jumlah itu rupanya lima kasus di antaranya ada di Jakarta. Masuknya subvarian Arcturus pertama kali diumumkan Kemenkes pada Jumat (14/4).
Menurut Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Ngabila Salama, para pasien mayoritas memiliki gejala baru yakni mata merah dan belekan.
Dia menambahkan, terdapat tujuh kasus covid-19 Subvarian Omicron Arcturus di Indonesia. Dari jumlah itu lima diantaranya ditemukan di Jakarta. "Kita waspada sudah ada lima kasus Arcturus di Jakarta dengan gejala baru yang khas mata merah dan belekan," ujar Ngabila, di Jakarta, Selasa (18/4).
Baca juga : Angka Konfirmasi Meningkat, Kemenkes: Masih di Bawah Standar WHO
Kendati demikian, Ngabila meminta masyarakat tidak larut dalam kepanikan. Pihaknya mengimbau masyarakat bisa meningkatkan kewaspadaan terhadap kemunculan subvarian baru itu.
Baca juga : Kasus Covid-19 Cenderung Naik, Kemenkes Sebut Penularan Masih Terkendali
"Berbeda dengan varian Omicron sebelumnya. Arcturus adalah xbb.1.16 merupakan turunan Omicron," kata Ngabila.
Dia menambahkan, dari lima pasien Arcturus ditemukan di Ibu Kota itu, sebanyak empat orang merupakan perempuan dan satu pria.
Ngabila mencatat, sebanyak tiga orang berusia 20-40 tahun, seorang berusia 56 tahun, dan seorang berusia 74 tahun.
"Mayoritas mengeluhkan gejala baru mata merah, perih, keluar kotoran mata atau belek," lanjut Ngabila.
Kasus covid-19 kembali menunjukkan angka kenaikan. Masyarakat diimbau agar perketat protokol kesehatan saat mudik dan balik Lebaran.
Ngabila menambahkan, saat ini empat orang pasien bergejala ringan. Satu orang dirawat di rumah sakit dengan gejala sedang (pneumonia) selama enam hari dinyatakan sembuh.(Z-8)