14 April 2023, 19:10 WIB

Depok Kota Paling Tidak Toleran, Apa Kata Wali Kotanya?


Kisar Rajaguguk | Megapolitan

MI/Bary
 MI/Bary
Mural toleransi beragama di Jalan Juanda, Depok.

DEPOK salah satu kota di Indonesia yang paling intoleran menurut penilaian Setara Institute. Predikat intoleran ini sudah tiga kali dinobatkan pada Kota Depok. Ini kata wali kotanya.

Saat menanggapi survei itu, Wali Kota Depok Mohammad Idris menunjukkan hasil survei lain yang dilakukan oleh Institute for Democracy, Security, and Strategic Studies (IDESSS).

Survei tersebut dilakukan bersama praktisi Universitas Indonesia (UI) tentang indeks kerukunan umat beragama dan indeks konflik sosial Kota Depok pada 2022. Hasilnya, Kota Depok cukup rukun antar agama dan konflik sosial. “Dari kedua penilaian tersebut, Kota Depok dinilai cukup rukun,” kata Idris di Balai Kota Depok Jumat (14/4).

Baca juga : Jadi Kota Dengan Indeks Toleransi Terendah, Cilegon dan Depok Diminta Berbenah

Dari hasil pengukuran indeks kerukunan umat beragama tahun 2022, kata Idris Kota Depok berada pada kategori cukup rukun. Hasil skornya sebesar 3.26 yang penilaiannya berdasarkan sejumlah aspek.

“Pada aspek toleransi skornya 3,41 atau cukup rukun dan aspek kerja sama skornya 3,31 cukup rukun juga,” ujarnya.

Baca juga: Di Pusat Kota tapi Pasar Tradisional di Depok Kumuh dan Jorok

Untuk penilaian aspek kesetaraan, sambungnya Kota Depok mendapatkan skor 3,06 atau cukup rukun. Begitupun dengan skor indeks kerukunan umat beragama, Kota Depok 2022 mengalami kenaikan sebesar 0,18 poin dari tahun sebelumnya.

“Jadi skornya 3.26 dan menjadi skor indeks kerukunan umat beragama Kota Depok, tertinggi dalam jangka waktu tiga tahun sebelumnya,” tambahnya.

IDESSS menilai enam aspek untuk indeks konfilik sosial Kota Depok. Yaitu aspek identitas agama, aspek Identitas suku atau ras, aspek identitas kewilayahan. “Ada juga penilaian aspek sumber daya ekonomi, relasi sosial kelompok status sosial ekonomi, dan orientasi politik,” katanya.

Aspek tersebut dinilai secara teliti dan terukur sehingga menghasilkan nilai yang baik. Aspek tersebut turut diambil dan dibandingkan dengan aspek pada penilaian tiga tahun sebelumnya.

“Skor indeks konflik sosial Kota Depok pada 2022 sebesar 1.74 dengan kategori cenderung aman,” tutupnya.

Peringkat buncit

Setara Institute menyampaikan, kota yang terletak dibagian selatan Ibu Kota Jakarta itu berada di urutan ke- 93 dari 93 kota di Indonesia berdasarkan penilaian Indeks Kota Toleran (IKT).

Direktur Eksekutif Setara Institute Ismail mengatakan problem utama di Kota Depok dua hal, itu bobotnya tinggi. Pertama adalah adanya produk-produk hukum yang diskriminatif, existing, dan efektif dijalankan pemerintah.

Problem kedua, Wali Kota Depok pernah menginstruksikan penutupan Masjid Al Hidayah, yang disebut sebagai tempat ibadah Ahmadiyah, pada Oktober 2021. Selain itu, Ismail mengatakan warna religius di Kota Depok sangat didominasi oleh Islam.

Hal itu, kata Ismail, terlihat dari banyaknya ruang publik hingga sektor properti perumahan Islami.

Menurut Ismail, hal tersebut sebagai bagian dari proses segregasi yang dipicu oleh kepemimpinan politik di tingkat lokal. "Kita bisa melihat bagaimana tidak terbukanya kepala daerah Depok terhadap kemajemukan," kata Ismail.

Dari penilaian Indeks Kota Toleran, kata Ismail, terdiri dari delapan indikator. Antara lain Rencana Pembangunan, Kebijakan Diskriminatif, Peristiwa Intoleransi, Dinamika Masyarakat Sipil, Pernyataan Publik Pemerintah Kota, Tindakan Nyata Pemerintah Kota, Heterogenitas agama, dan Inklusi Sosial Keagamaan. (Z-4)

BERITA TERKAIT