11 April 2023, 15:53 WIB

Kepunahan Badak Jawa dan Sumatra tidak Terhindarkan


Atalya Puspa | Humaniora

ANTARA FOTO/Biro Humas Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan/Handout/Lmo Rosa,
 ANTARA FOTO/Biro Humas Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan/Handout/Lmo Rosa,
Induk badak sumatra (Dicerorhinus sumatrensis) bernama Rosa menemani anaknya di Suaka Rhino Sumatera, Taman Nasional Way Kambas, Lampung.

ANCAMAN kepunahan spesies badak yang ada di Indonesia tidak bisa dielakkan. Hal itu diungkapkan oleh pakar badak dari IPB University Muhammad Agil.

"Jadi terkait dengan populasi kecil, bukan hanya badak, tapi spesies yang lain juga terancam. Karena dalam UU tidak ada terminologi tentang pencegahan kepunahan terhadap satwa. Karenanya action dari pemerintah tidak jelas," kata Agil dalam RDPU Komisi IV dengan Pelaku Kegiatan Konservasi dan Lembaga Konservasi, Selasa (11/4).

Agil memperkirakan, untuk populasi badak sumatra saat ini tinggal tersisa di Kawasan Ekosistem Leuser sebanyak 30 ekor. Sementara itu populasi badak jawa terbanyak ada di Taman Nasional Ujung Kulon dengan perkiraan sebanyak 79 ekor.

Baca juga: KLHK dan WCS-IP Perkuat Upaya Konservasi Kura-kura Rote

"Untuk badak sumatra 30 ekor itu tersisa di seluruh dunia. Karena di Malaysia sudah punah tahun lalu," imbuh Agil.

Untuk itu, ia menilai perlu upaya serius dalam mempertahankan populasi badak di Indonesia. Salah satunya ialah dengan menggunakan teknologi Aplikasi Teknologi Reproduksi Berbantu (ART) dan Bio-bank.

Baca juga: Dua Badak Jawa Lahir di Taman Nasional Ujung Kulon

Agil menyebut, teknologi reproduksi itu telah terbukti berhasil di sejumlah negara. Salah satu contohnya ialah populasi californian condor di Amerika yang berhasil diselamatkan. Pada 1987 lalu populasi californian condor hanya tersisa 27 ekor dan saat ini sudah ada lebih dari 500 ekor dan semuanya sudah dikembalikan ke alam.

Direktur Eksekutif Yayasan Badak Indonesia Jansen Manansang mengungkapkan hal yang serupa. Dalam rapat terkait dengan konservasi yang dilakukan di Nepal beberapa waktu lalu, ia menyebut hanya badak Indonesia yang berada dalam ancaman kepunahan.

"Semua populasi badak meningkat. Hanya Indonesia yang tertinggal sekali karena ada faktor keamanan perburuan yang masih merajalela dan juga perdagangan satwa," ucap dia.

Ia menilai, perlu pembentukan tim ad hoc nasional untuk menangani konservasi badak jawa dan sumatra dari ancaman kepunahan. Selain itu, perlu upaya lebih kuat dari penegak hukum dalam memperkuat perlindungan badak.

"Selain itu upaya reproduksi dibantu teknologi untuk mencegah kepunahan perlu dilakukan. Perlu memperluas kerja sama lintas sektor baik nasional maupun internasional. Banyak sekali pihak internasional yang mau bekerja sama dalam penanganan badak di Indonesia," pungkas dia. (Ata/Z-7)

BERITA TERKAIT