WILAYAH Samudera Hindia di selatan Bali digucang gempa bumi tektonik pada 07.53 dan 07.37 WIB, Senin (10/4). Masing-masing memiliki kekuatan sebesar 4,9 magnitudo dan 5,0 magnitudo.
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono mengungkapkan, gempa yang terjadi memiliki parameter update dengan magnitudo M4,9 dan M5,0. Episentrum terletak pada koordinat 9,66° LS; 115,09° BT dan 9,66° LS; 115,12° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 86 km arah selatan Denpasar, Bali pada kedalaman 49 km dan 50 km.
"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami," kata Daryono dalam keterangannya.
Baca juga: Gempa Sumut Terasa Hingga ke Sumbar
Adapun, dengan memperhatikan lokasi episentrum dan kedalaman hiposentrumnya, gempa yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal akibat adanya aktivitas subduksi lempeng. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa memiliki mekanisme pergerakan naik.
Gempa berdampak dan dirasakan di Kuta, Denpasar, Mataram, Lombok Barat, Lombok Tengah dengan skala intensitas III MMI. Kuta Selatan, Karangasem, dan Sumbawa Barat skala intensitas II - III MMI.
Baca juga: Tebing Ngarai Sianok Longor Akibat Gempa
"Hingga pukul 08.10 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa susulan," imbuhnya.
Masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Kemudian juga agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.
"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," beber dia. (Z-6)