LATIHAN aerobik dan latihan beban bisa membantu seseorang menjaga kebugaran tubuh saat musim mudik Lebaran. Latihan aerobik merupakan olahraga berintensitas ringan dengan gerakan yang berulang-ulang dalam waktu relatif lebih panjang.
"Kalau kamu tidak ada waktu khusus untuk berolahraga untuk tujuan sehat ini berarti kamu harus menyisipkan bentuk-bentuk latihan tadi dalam kehidupan sehari-hari," kata Dokter spesialis kedokteran olahraga dr. Michael Triangto, Sp.KO yang tergabung dalam Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga (PDSKO), Jumat (7/4).
Salah satu contoh latihan aerobik yang mudah dilakukan ialah berjalan kaki di sekitar lingkungan rumah selepas subuh. Jenis latihan aerobik akan melatih sistem kardiorespirasi. Dengan demikian seseorang tidak akan mudah mengantuk. "Kalau dia menjalankan itu (berjalan kaki selepas subuh), tidak terlalu lelah, tetap bisa berpuasa dan siang hari tetap segar," kata Michael.
Baca juga: Tetap Bugar Selama Perjalanan Mudik, Lakukan Peregangan Otot Sederhana Ini di Dalam Kendaraan
Di samping latihan aerobik, calon pemudik juga harus menyertakan latihan beban atau latihan otot. "Di antara kombinasi dua jenis latihan itu, kata Michael, latihan aerobik harus lebih banyak porsinya daripada latihan beban.
Saat latihan beban, tidak berarti seseorang harus mengangkat beban yang besar. Michael mencontohkan aktivitas sederhana seperti mengangkat atau menggendong anak atau cucu juga sebetulnya dapat dijadikan sebagai latihan otot. "Kombinasi dua ini (latihan aerobik dan latihan otot), itu paling tidak persyaratan minimal untuk memulai perencanaan mudik lebaran," kata Michael.
Baca juga: Cara Melebarkan Bahu dengan Olahraga
Selain mempersiapkan kebugaran tubuh dengan berolahraga, Michael mengingatkan agar calon pemudik memastikan kondisi kesehatan terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk mudik. Soalnya, kata dia, orang yang tidak sehat tidak dianjurkan untuk melakukan perjalanan jauh.
Sebagai contoh, seseorang yang sedang mengalami diare akan membutuhkan area istirahat setiap jarak tempuh beberapa kilometer. Kondisi itu akan merepotkan jika pemudik melewati jalur yang minim tersedia tempat istirahat.
Oleh sebab itu, calon pemudik yang sakit juga harus mempertimbangkan kemungkinan yang akan terjadi termasuk jenis transportasi yang akan digunakan. "Di sinilah kita melihat bahwa kesiapan dari kesehatan itu penting. Itu tidak bisa hanya disiapkan dalam waktu satu-dua hari. Dengan demikian harus jujur. Kalau sakit, kita bilang sakit," kata Michael. (Ant/Z-2)