21 March 2023, 07:56 WIB

Serius Cegah Stunting, Tanah Datar Datangkan Ahli Gizi


Yose Hendra | Nusantara

MI/ARDI TERISTI HARDI
 MI/ARDI TERISTI HARDI
Diskusi mengenai upaya pencegahan stunting.

GUNA mencegah dan menurunkan angka stunting di Tanah Datar, Sumatra Barat, Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) menggelar Seminar Pencegahan dan Penurunan Angka Stunting di Tanah Datar dengan menghadirkan Ahli Gizi Masyarakat Tan Shot Yen, pada Senin (20/3), di Gedung Suri Maharajo Dirajo Batusangkar.

Seminar sehari itu diikuti TP PKK di semua tingkatan, Kader PKK dan Ketua Kelompok Dasawisma. Hadir pula Ketua TPPS Tanah Datar, Sekda Tanah Datar, Staf Ahli Bupati, Asisten, Kepala OPD, Kabag lingkup Setda, Ketua dan Wakil Ketua TP PKK dan pengurus, Ketua Organisasi Wanita se Tanah Datar, Direktur Rumah Sakit Umum Daerah dan Swasta, Ketua IDI, Ketua IDAI, Ketua Pogi, Ketua IBI, Ketua PPNI, Tenaga Gizi RSUD M. Ali Hanafiah, Tenaga Ahli Pemberdayaan Masyarakat, Ketua TPK Nagari, dan KPM Nagari se-Tanah Datar.

Ketua TP PKK Tanah Datar Lise Eka Putra dalam acara tersebut menyampaikan forum yang dihadirinya merupakan upaya memberi pencerahan dan semangat bagi kader dan seluruh peserta yang hadir dalam upaya menurunkan dan mencegah stunting di Tanah Datar dan upaya mendukung program nasional percepatan penurunan angka stunting di Indonesia melalui lima pilar.

Baca juga: Kolaborasi RAPP dan Kemendes PDTT Turunkan Kemiskinan dan Stunting

Disebutkan Lise, lima pilar nasional percepatan penurunan stunting tersebut adalah komitmen dan visi kepemimpinan, kampanye nasional dan komunikasi perubahan prilaku, konvergensi, koordinasi dan konsolidasi program pusat, daerah dan desa atau nagari, ketahanan pangan dan gizi serta pemantauan dan evaluasi.

“Di Tanah Datar langkah-langkah penurunan angka stunting terus dilakukan seperti pemberian edukasi kepada masyarakat, pemenuhan gizi, melakukan aksi perubahan bagi ibu hamil dan memastikan pertumbuhan bayi baik mulai dari dalam kandungan hingga melahirkan serta pelaksanaan seminar yang dilaksanakan saat ini,” ucapnya.

“Angka stunting Tanah Datar menurun dari tahun sebelumnya yang mana pada 2022 sebesar 21,05% dan pada 2023 ini menjadi 18,19%. Target nasional sebesar 14% pada 2024 sehingga itu menjadi acuan bagi kita khususnya di Tanah Datar,” tukas Lise.

Baca juga: Cegah Stunting di Demak, SDG Jateng Gelar Penyuluhan Gizi Anak

Sementara itu Bupati Tanah Datar yang diwakili Asisten Pemerintahan dan Kesra Elizar dalam sambutannya menyampaikan jika permasalahan stunting sudah menjadi permasalahan nasional, dari itu stunting merupakan persoalan yang serius dan perlu segera diatasi.

“Persoalan stunting sangat serius dan perlu segera diatasi dalam upaya pembangunan Sumber Daya Manusia Indonesia yang sehat dan berkualitas, ter khusus masyarakat Tanah Datar dan Sumatra Barat,” ucapnya.

Dikatakan Elizar Pemerintah Daerah berkewajiban melindungi asupan gizi masyarakat, dari itu diminta perangkat daerah dan seluruh stake holder melakukan inovasi agar upaya pemenuhan gizi masyarakat dapat terpenuhi.

Sementara itu DR.dr. Tan Shot Yen. M.Hum dalam paparanya menyampaikan jika stunting itu bukan gagal tumbuh pada bayi melainkan gangguan gizi kronis yang dimulai dari semenjak ibu hamil, melahirkan sampai anak usia dua tahun yang ditandai dengan tinggi badan menurut usia berada pada kurva merah ke bawah menurut standar deviasi, jadi tidak bicara pendek ataupun gagal timbuh, dari itu harus ada pengukuran bayi yang benar di posyandu. (Z-6)

BERITA TERKAIT