06 March 2023, 16:55 WIB

Dongkrak Produksi Pangan, Pemkot Malang Gulirkan Bantuan Alsintan


Bagus Suryo Nugroho | Nusantara

MI/Bagus Suryo
 MI/Bagus Suryo
Bantuan Alsintan untuk peningkatan produksi pangan di Malang

PEMERINTAH Kota Malang, Jawa Timur, menyalurkan bantuan alat mesin pertanian (alsintan) pada kelompok tani guna memacu produksi. Bantuan itu sekaligus wujud dukungan pemerintah yang hadir di masyarakat guna menjamin ketersediaan pangan tetap terjaga.

"Bantuan petani berupa hand traktor, cultivator, benih padi dan benih jagung. Termasuk sarana prasarana jaring penutup bulir padi, pestisida dan racun tikus," tegas Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Malang, Slamet Husnan, Senin (6/3).

Bantuan alsintan, sarpras, benih dan obat penangkal hama itu guna mendongkrak produksi pertanian. Produksi pangan yang terjaga, lanjutnya, akan mengamankan ketersediaan bahan pangan yang imbasnya pada ketercukupan gizi dan stabilisasi harga di pasar.

Sejauh ini, petani kota setempat bertani padi di lahan seluas 803 ha. Komoditas lainnya, yakni cabai, jagung, sayur mayur dan buah jeruk. Warga juga mengembangkan urban farming menghasilkan berbagai produk sayur organik.

Di sisi lain, bertani di perkotaan tantangannya pada menjaga keberlanjutan lahan. "Karena itu, Dispangtan akan memberikan insentif bebas pajak bumi dan bangunan bagi pemilik sawah dilindungi seluas 400 ha," katanya.

Baca juga : Pemerintah Telah Beli Alsintan Pabrikan Madiun Sesuai Kebutuhan

Petani padi pun mengembangkan penggemukan sapi guna meningkatkan pendapatan. Yang menggarap model itu kebanyakan petani milenial.

Setia Anjar, petani di Tasikmadu, Kota Malang, memiliki 8 ribu meter persegi sawah. Guna meningkatkan hasil, ia memiliki usaha penggemukan kapasitas empat ekor sapi.

"Saya beli sapi Rp20 juta per ekor yang dirawat dua bulan, lalu dijual laku Rp25 juta-Rp30 juta. Biaya perawatan sapi Rp15 ribu per hari. Rata-rata pengeluaran per bulan Rp1,5 juta," ungkapnya.

Sementara itu, Ketua Gabungan Kelompok Tani Dewi Sri 1 Kelurahan Karangbesuki, Kota Malang, Agus Sutrisno menyatakan anggotanya mengembangkan cabai dan buah jeruk. Saat ini, harga cabai sedang bagus, dijual Rp80 ribu per kg di tingkat konsumen akhir. Adapun buah jeruk Rp12 ribu per kg. Menurut dia, bertani buah jeruk lebih menguntungkan.

"Saya memiliki lahan 1,5 ha ditanami jeruk dan cabai. Perawatan buah jeruk itu selama 2 tahun sampai panen. Harga jeruk siem madu di petani Rp12 ribu per kg. Panen menjelang Lebaran, biasanya permintaan meningkat," tuturnya. 

Baca juga : Ditjen PSP Terus Dorong Pertanian Modern

(Z-5)

BERITA TERKAIT